Sariputta | Suttapitaka | Seorang Bhikkhu (2) Sariputta

Seorang Bhikkhu (2)

Bhikkhu 2 (SN 22.36)

Di Sāvatthī. Seorang bhikkhu mendatangi Sang Bhagavā, memberi hormat kepada Beliau, duduk di satu sisi, dan berkata kepada Beliau: “Yang Mulia, sudilah Bhagavā mengajarkan Dhamma secara singkat kepadaku, sehingga, setelah mendengarkan Dhamma dari Bhagavā, aku dapat berdiam sendiri, mengasingkan diri, dengan rajin, tekun, dan bersungguh-sungguh.”

“Bhikkhu, jika seseorang memiliki kecenderungan tersembunyi terhadap sesuatu, maka ia diukur sesuai dengan hal itu; jika ia diukur sesuai dengan hal itu, maka dia dikenali sehubungan dengan hal itu. Jika ia tidak memiliki kecenderungan tersembunyi terhadap sesuatu, maka ia tidak diukur sesuai dengan hal itu; jika ia tidak diukur sesuai dengan hal itu, maka ia tidak dikenal sehubungan dengan hal itu.”

“Dimengerti, Bhagavā! Dipahami, Yang Sempurna!”

“Dalam cara bagaimanakah, bhikkhu, engkau memahami secara terperinci atas apa yang Kukatakan secara singkat?”

“Jika, Yang Mulia, seseorang memiliki kecenderungan tersembunyi terhadap bentuk, maka ia diukur sesuai dengan hal itu; jika ia diukur sesuai dengan hal itu, maka ia dikenali sehubungan dengan hal itu. Jika seseorang memiliki kecenderungan tersembunyi terhadap perasaan …terhadap persepsi … terhadap bentukan-bentukan kehendak … terhadap kesadaran, maka ia diukur sesuai dengan hal itu; jika ia diukur sesuai dengan hal itu, maka ia dikenali sehubungan dengan hal itu.

“Jika, Yang Mulia, seseorang tidak memiliki kecenderungan tersembunyi terhadap bentuk, maka ia tidak diukur sesuai dengan hal itu; jika ia tidak diukur sesuai dengan hal itu, maka ia tidak dikenali sehubungan dengan hal itu. Jika seseorang tidak memiliki kecenderungan tersembunyi terhadap perasaan … terhadap persepsi … terhadap bentukan-bentukan kehendak … terhadap kesadaran, maka ia tidak diukur sesuai dengan hal itu; jika ia tidak diukur sesuai dengan hal itu, maka ia tidak dikenali sehubungan dengan hal itu.

“Demikianlah, Yang Mulia, aku memahami secara terperinci atas apa yang dikatakan secara singkat oleh Sang Bhagavā.”

“Bagus, bagus, bhikkhu! Bagus sekali engkau memahami secara terperinci apa yang Kukatakan secara singkat. Jika, bhikkhu, seseorang memiliki kecenderungan tersembunyi terhadap bentuk … seperti di atas secara lengkap … maka ia dikenali sehubungan dengan hal itu. Demikianlah makna atas apa yang Kukatakan secara singkat seharusnya dipahami secara terperinci.”

Kemudian bhikkhu itu, senang dan gembira atas kata-kata Sang Bhagavā, bangkit dari duduknya … Dan bhikkhu itu menjadi salah satu dari para Arahant.

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com