Sariputta | Suttapitaka | ISTANA TUGU PERMATA Sariputta

ISTANA TUGU PERMATA

Maṇi­thūṇa­vi­mānavat­thu (Vv 77)

Yang Terberkahi sedang berdiam di Savatthi, di Hutan Jeta. Pada waktu itu, banyak Thera yang menjalani kehidupan hutan. Bagi para Thera yang pergi mengumpulkan dana makanan ke desa itu, ada seorang umat yang meratakan jalan, membersihkan semak-semak, menjembatani tempat-tempat yang tergenang air, mengeringkan tempat yang basah, serta menanggul air menjadi kolam yang dalam an sebagainya. Dia juga memberikan dana dan menjalankan peraturan. Setelah meninggal, dia terlahir di antara alam Tiga-Puluh-Tiga dewa dengan Istana emas duabelas yojana. Y.M. Maha-Moggallana bertanya kepadanya juga:

1. “Sungguh tinggi Istana ini dengan tugu-tugu yang berhias permata, dua belas Yojana kelilingnya, ada tujuh ratus1 aula berpinakel megah dan pilar-pilar batu permata hijau-laut indah yang dilapisi logam berkilau.

2. Di sana engkau berdiam dan minum serta makan sementara kecapi-kecapi surgawi melantunkan melodi. Di sini terdapat citarasa surgawi, lima jenis kenikmatan-indera, dan perempuan-perempuan berhias emas menari-nari.

3. Karena apakah maka keagunganmu cemerlang sedemikian rupa … dan keelokanmu menyinari segala penjuru?”

4. Dewa-muda itu, karena gembira … tindakan apa yang telah menghasilkan buah itu.

5. Ketika saya terlahir sebagai manusia di antara manusia, saya memperbaiki jalan setapak di hutan dan saya menanam pohon-pohon di vihara, dan mereka yang luhur sungguh berarti bagiku.

6. Dengan pikiran yang penuh keyakinan dan dengan penuh hormat, saya memberikan makanan dan minuman, pemberian yang melimpah. Karena inilah maka keelokanku sedemikian rupa … dan keelokanku menyinari segala penjuru.

Catatan :

1. Ee sattaraasa. Lihat catatan untuk 70.1

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com