Sariputta | Suttapitaka | ISTANA JARUM Sariputta

ISTANA JARUM

Paṭha­ma­sūcivi­mānavat­thu (Vv 58)

Yang Terberkahi sedang berdiam di Rajagaha, di Hutan Bambu. Pada waktu itu, dilakukan pembuatan jubah untuk Y.M. Sariputta dan dibutuhkan sebuah jarum. Sesampai di rumah seorang pandai besi untuk mengumpulkan dana makan dan ditanya apa yang dibutuhkan, bhikkhu itu memberitahukan kebutuhannya. Dengan pikiran yang penuh keyakinan, si pandai besi itu mempersembahkan dua jarum dan memohon beliau untuk memberitahu dia jika ada kebutuhan lagi. Setelah pandai besi itu meninggal, dia terlahir lagi di alam Tiga-Puluh-Tiga dewa dan Y.M. Maha-Moggallana bertanya kepada dewa-muda ini.

1-5 (Seperi di 54. 1-5)

6. “Apa yang diberikan seseorang, (buahnya saja) bukanlah (seperti) itu. Apa yang seharusnya diberikan, justru itulah yang lebih baik. Sebuah jarum diberikan, lebih baiklah bagiku jarum itu.1

7. Karena inilah maka keelokanku sedemikian rupa …. Dan keelokanku menyinari segala penjuru.” (Seperti di 1.6,7,dst.)

Catatan :

1. Syair yang agak samar ini diterjemahkan di sini sejauh mungkin menurut interprestasi di VvA. 251, tetapi tetap saja tidak mudah diikuti.

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com