Sariputta | Suttapitaka | Payung Penahan Sinar Matahari Sariputta

Payung Penahan Sinar Matahari

Chattaṅgapañha (Mil 7.8 3)

“Bhante Nāgasena, ketika Anda mengatakan tiga sifat payung penahan sinar matahari harus diterapkan, yang manakah itu?”

“Seperti, Baginda, payung penahan sinar matahari berada di atas kepala manusia; begitu juga, Baginda, yogi, bhikkhu harus menjadi orang yang beraktivitas di atas kepala kekotoran batin. Inilah, Baginda, sifat pertama payung penahan sinar matahari yang harus diterapkan.

Lagi, Baginda, payung penahan sinar matahari merupakan pendukung ketika berada di atas kepala manusia; begitu juga, Baginda, yogi, bhikkhu harus menjadi orang yang didukung perhatian benar. Inilah, Baginda, sifat kedua payung penahan sinar matahari yang harus diterapkan.

Dan lagi, Baginda, payung penahan sinar matahari menghalau angin, panas dan hujan dari awan hujan; begitu juga, Baginda, yogi, bhikkhu harus menghalau berbagai jenis pandangan salah yang dianut banyak petapa dan brahmana, badai gagasan, tiga api yang membara dan hujan kekotoran batin. Inilah, Baginda, sifat ketiga payung penahan sinar matahari yang harus diterapkan.

Dan ini, Baginda, diucapkan oleh Bhikkhu Sāriputta, siswa utama Sang Buddha:

‘Seperti payung penahan sinar matahari, terbentang, tanpa lubang, padat dan kokoh,
Menahan angin, panas dan hujan besarnya dewa,
Begitu juga siswa Sang Buddha, murni dan menyandang payung sila,
Menghalangi hujan kekotoran batin dan tiga api yang membara.’

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com