Sariputta | Suttapitaka | Ular Sariputta

Ular

Sappaṅgapañha (Mil 7.6 9)

“Bhante Nāgasena, ketika Anda mengatakan tiga sifat ular harus diterapkan, yang manakah itu?”

“Seperti, Baginda, ular bergerak dengan perutnya; begitu juga, Baginda, yogi, bhikkhu harus beraktivitas dengan bijaksana; jika yogi, Baginda, beraktivitas dengan bijaksana, maka pikirannya dalam metode yang benar, dan dia menghalau sifat yang bertentangan dan mengembangkan sifat yang sesuai. Inilah, Baginda, sifat pertama ular yang harus diterapkan.

Lagi, Baginda, ketika ular bergerak dia menghindari ramuan obat; begitu juga, Baginda, yogi, bhikkhu harus beraktivitas sambil menghindari perilaku salah. Inilah, Baginda, sifat kedua
ular yang harus diterapkan.

Dan lagi, Baginda, ketika melihat manusia, ular menderita, bersedih dan terus memikirkannya; begitu juga, Baginda, yogi, bhikkhu ketika berpikir buruk atau saat ketidakpuasan timbul, seharusnya terluka, bersedih dan berpikir, ‘Saya sudah lengah hari ini dan tidak dapat memperbaikinya.’ Inilah, Baginda, sifat ketiga ular yang harus diterapkan.

Dan ini, Baginda, disebutkan dalam Bhallāṭiya-jātaka tentang dua kinnara:

‘Malam itu, Pemburu, kami jauh dari rumah,
Tanpa cinta (tetapi) saling mengingat—
Itulah malam yang kami sesali,
Berduka—malam itu tidak akan terulang kembali.’

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com