Sariputta | Suttapitaka | Babi Jantan Sariputta

Babi Jantan

Varāhaṅgapañha (Mil 7.5 9)

“Bhante Nāgasena, ketika Anda mengatakan dua sifat babi jantan harus diterapkan, yang manakah itu?”

“Seperti, Baginda, babi jantan dalam cuaca panas terik yang membakar sering mendatangi air; begitu juga, Baginda, yogi, bhikkhu, ketika pikirannya terusik, bimbang, terhuyung huyung dan terganggu oleh kemarahan, harus melakukan meditasi cinta kasih yang sejuk, manis dan mulia. Inilah, Baginda, sifat pertama babi jantan yang harus diterapkan.

Dan lagi, Baginda, babi jantan, setelah sampai di rawa-rawa dan menggali tanah dengan moncongnya untuk membuat palung, berbaring di dalam palung itu; begitu juga, Baginda, yogi, bhikkhu, mengesampingkan tubuh jasmani dalam pikirannya, harus berbaring di tengah objek-objek pendukung (meditasi). Inilah, Baginda, sifat kedua babi jantan yang harus diterapkan.

Dan ini, Baginda, diucapkan oleh Bhikkhu Piṇḍolabhāradvāja:

‘Orang berpandangan terang, melihat dan mengamati inti dari tubuh,
Berbaring sendirian, tanpa teman, di tengah objek-objek pendukung.'

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com