Sariputta | Suttapitaka | Pikiran dan penglihatan Sariputta

Pikiran dan penglihatan

Cak­khu­viñ­ñā­ṇā­dipañha (Mil 3.3 7)

“Apakah kesadaran-pikiran muncul setiap kali kesadaran mata muncul?”

“Ya, baginda, bila ada yang satu maka ada juga yang lainnya.”

“Yang mana muncul terlebih dahulu?”

“Pertama kesadaran-mata, baru kemudian kesadaran-pikiran.”

“Apakah kesadaran-mata mengeluarkan perintah kepada kesadaran-pikiran, atau sebaliknya?”

“Tidak, tidak ada komunikasi di antara keduanya itu.”

“Kalau begitu, Nagasena, mengapa kesadaran-pikiran muncul di mana pun ada kesadaran mata?”

“Karena, O baginda, ada kecenderungan, pintu, kebiasaan dan asosiasi.”

“Berikanlah ilustrasi.”

“Jika kota perbatasan raja memiliki tembok yang kuat tetapi hanya ada satu pintu gerbang dan seseorang akan meninggalkan kota, lewat manakah dia?”

“Melalui pintu gerbang itu.”

“Dan jika ada orang lain yang akan pergi, lewat manakah dia?”

“Melalui gerbang yang sama.”

“Apakah orang pertama tadi memerintah orang kedua dengan mengatakan, ‘Keluarlah dengan cara yang sama denganku’, atau apakah orang kedua mengatakan kepada orang pertama, ‘Saya akan keluar dengan cara seperti anda’?”

“Tidak Yang Mulia, tidak ada komunikasi di antara mereka berdua.”

“Dengan cara seperti itulah kesadaran-pikiran muncul di mana ada kesadaran-mata, namun tidak ada komunikasi di antara mereka.”

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com