Sariputta | Suttapitaka | Kehendak (2) Sariputta

Kehendak (2)

Cetanā 2 (SN 12.39)

Di Sāvatthī. “Para bhikkhu, apa yang dikehendaki seseorang, dan apa yang direncanakan seseorang, dan kecenderungan pada apa pun yang dimiliki seseorang: ini menjadi dasar bagi pemeliharaan kesadaran. Jika ada dasar maka ada penyokong bagi terbentuknya kesadaran. Ketika kesadaran terbentuk dan telah berkembang, maka ada penurunan nama-dan-bentuk. Dengan nama-dan-bentuk sebagai kondisi, maka enam landasan indria [muncul]; dengan enam landasan indria sebagai kondisi, maka kontak; dengan kontak sebagai kondisi, maka perasaan … ketagihan … kemelekatan … penjelmaan … kelahiran; dengan kelahiran sebagai kondisi, maka penuaan-dan-kematian, kesedihan, ratapan, kesakitan, ketidak-senangan, dan keputus-asaan muncul. Demikianlah asal-mula keseluruhan kumpulan penderitaan ini.

“Jika, para bhikkhu, seseorang tidak menghendaki, dan tidak merencanakan, tetapi masih memiliki kecenderungan pada sesuatu, ini menjadi dasar bagi pemeliharaan kesadaran. Jika ada dasar maka ada penyokong bagi terbentuknya kesadaran. Jika kesadaran terbentuk dan telah berkembang, maka ada penurunan nama-dan-bentuk. Dengan nama-dan-bentuk sebagai kondisi, maka enam landasan indria [muncul] … Demikianlah asal-mula keseluruhan kumpulan penderitaan ini.

“Tetapi, para bhikkhu, jika seseorang tidak menghendaki, dan tidak merencanakan, dan tidak memiliki kecenderungan pada apa pun, maka tidak ada dasar bagi pemeliharaan kesadaran. Jika tidak ada dasar maka tidak ada penyokong bagi terbentuknya kesadaran. Jika kesadaran tidak terbentuk dan tidak berkembang, maka tidak ada penurunan nama-dan-bentuk. Dengan lenyapnya nama-dan-bentuk, maka lenyap pula enam landasan indria … Demikianlah lenyapnya keseluruhan kumpulan penderitaan ini.”

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com