Sariputta | Suttapitaka | Bhikkhu Sariputta

Bhikkhu

Bhikkhu (SN 12.28)

Di Sāvatthī. “Di sini, para bhikkhu, seorang bhikkhu memahami penuaan-dan-kematian, asal-mulanya, lenyapnya, dan jalan menuju lenyapnya. Ia memahami kelahiran … penjelmaan … kemelekatan … ketagihan … perasaan … kontak … enam landasan indria … nama-dan-bentuk … kesadaran … bentukan-bentukan kehendak, asal-mulanya, lenyapnya, dan jalan menuju lenyapnya.

“Dan apakah, para bhikkhu, penuaan-dan-kematian? … seperti sutta sebelumnya … Hanya Jalan Mulia Berunsur Delapan inilah yang merupakan jalan menuju lenyapnya bentukan-bentukan kehendak; yaitu, pandangan benar … konsentrasi benar.

“Ketika, para bhikkhu, seorang bhikkhu memahami demikianlah penuaan-dan-kematian: asal-mulanya; lenyapnya; jalan menuju lenyapnya; ketika ia memahami demikianlah kelahiran … penjelmaan …kemelekatan … ketagihan … perasaan … kontak … enam landasan indria … nama-dan-bentuk … kesadaran … bentukan-bentukan kehendak, asal-mulanya; lenyapnya; jalan menuju lenyapnya, maka ia disebut seorang bhikkhu yang sempurna dalam pandangan, sempurna dalam penglihatan, yang telah sampai pada Dhamma sejati ini, yang melihat Dhamma sejati ini, yang memiliki pengetahuan seorang pelajar, pengetahuan sejati seorang pelajar, yang telah memasuki arus Dhamma, seorang mulia dengan kebijaksanaan penembusan, yang berdiri tegak di depan pintu Tanpa-kematian.”

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com