Sariputta | Suttapitaka | Kebahagiaan (1) Sariputta

Kebahagiaan (1)

Sukha 1 (AN 10.65)

Pada suatu ketika Yang Mulia Sāriputta sedang menetap di antara penduduk Magadha di Nālakagāmaka. Kemudian Pengembara Sāmaṇḍakāni mendatangi Yang Mulia Sāriputta dan saling bertukar sapa dengannya. Ketika mereka telah mengakhiri ramah-tamah itu, ia duduk di satu sisi dan berkata kepada Yang Mulia Sāriputta:

“Teman Sāriputta, apakah kebahagiaan? Apakah penderitaan?”

“Kelahiran kembali, teman, adalah penderitaan. Tidak terlahir kembali adalah kebahagiaan. Ketika ada kelahiran kembali, maka penderitaan ini menanti: dingin, panas, lapar, haus, buang air besar, dan buang air kecil; didera oleh api, tongkat pemukul, atau pisau; dan sanak saudara dan teman-teman berkumpul dan memarahi seseorang. Ketika ada kelahiran kembali, maka penderitaan ini menanti.

“Ketika tidak ada kelahiran kembali, maka kebahagiaan ini menanti: tidak ada dingin, tidak ada panas, tidak ada lapar, tidak ada haus, tidak ada buang air besar, dan tidak ada buang air kecil; tidak didera oleh api, tongkat pemukul, atau pisau; dan sanak saudara dan teman-teman tidak berkumpul dan tidak memarahi seseorang. Ketika tidak ada kelahiran kembali, maka kebahagiaan ini menanti.”

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com