Sariputta | Suttapitaka | Pemujaan kepada Saṅgha (atau Pemujaan Sakka (3)) Sariputta

Pemujaan kepada Saṅgha (atau Pemujaan Sakka (3))

Sakkanamassana 3 (SN 11.20)

Seperti di atas hingga:

“Kemudian, para bhikkhu, Sakka, raja para deva, turun dari Istana Vejayanta, merangkapkan tangan sebagai penghormatan, dan menyembah Saṅgha para bhikkhu. Kemudian Mātali sang kusir berkata kepada Sakka dalam syair:

“‘Adalah mereka yang seharusnya menyembah engkau–
Manusia yang terjebak dalam jasmani yang busuk,
Mereka yang terbenam di dalam bangkai,
Diserang oleh lapar dan haus.

Mengapa engkau iri pada mereka,
Orang-orang ini yang berdiam tanpa rumah, Vāsava?
Beritahukan kepada kami tentang perilaku petapa ini;
Biarlah kami mendengarkan apa yang engkau katakan.’

Sakka:

“‘Ini adalah mengapa aku iri pada mereka,
Orang-orang itu yang berdiam tanpa rumah, Mātali:
Desa apa pun yang mereka tinggalkan,
Mereka tinggalkan tanpa beban.

“‘Mereka tidak menyimpan barang-barang mereka di gudang,
Tidak di dalam kendi juga tidak di dalam peti.
Mencari apa yang telah dipersiapkan oleh orang lain,
Dengan cara inilah mereka hidup, teguh dalam sumpah:
Para bijaksana itu yang memberikan nasihat yang baik,
Mempertahankan keheningan, bahkan dalam perjalanan.

“‘Sementara para deva bertempur melawan para asura
Dan orang-orang saling bertempur satu sama lain,
Di antara orang-orang yang bertempur, mereka tidak bertempur;
Di antara orang-orang yang bengis, mereka tenang;
Di antara orang-orang yang mencengkeram, mereka tidak mencengkeram;
Orang-orang inilah yang kusembah, Mātali.’

Mātali:
“‘Mereka yang engkau sembah, Tuanku Sakka,
Sesungguhnya adalah yang terbaik di dunia.
Aku juga akan menyembah mereka–
Mereka yang engkau sembah, Vāsava.’

Sang Bhagavā:
“Setelah memberikan penjelasan ini,
Setelah menyembah Bhikkhu Saṅgha,
Raja-deva Maghavā, suami Sujā,
Sang pemimpin, naik ke kereta.”

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com