Sariputta | Suttapitaka | Anak Kuda Liar Sariputta

Anak Kuda Liar

Khaluṅka [Assakhaḷuṅka] (AN 9.22)

“Para bhikkhu, Aku akan mengajarkan kepada kalian tentang tiga jenis anak kuda liar dan tiga jenis orang yang menyerupai anak kuda liar; tiga jenis kuda yang baik dan tiga jenis orang yang menyerupai kuda yang baik; tiga jenis kuda yang baik berdarah murni dan tiga jenis orang baik yang berdarah murni. Dengarkan dan perhatikanlah. Aku akan berbicara.”

“Baik, Bhante,” para bhikkhu itu menjawab. Sang Bhagavā berkata sebagai berikut:

“Dan apakah, para bhikkhu, tiga jenis anak kuda liar itu? (1) Di sini, sejenis anak kuda liar memiliki kecepatan tetapi tidak memiliki keindahan dan tidak memiliki proporsi yang benar. (2) Jenis anak kuda liar lainnya memiliki kecepatan dan memiliki keindahan tetapi tidak memiliki proporsi yang benar. (3) Dan jenis anak kuda liar lainnya lagi memiliki kecepatan, keindahan, dan proporsi yang benar. Ini adalah ketiga jenis anak kuda liar itu.

“Dan apakah, para bhikkhu, tiga jenis orang yang menyerupai anak kuda liar?
(1) Di sini, satu jenis orang menyerupai anak kuda liar yang memiliki kecepatan tetapi tidak memiliki keindahan dan tidak memiliki proporsi yang benar.
(2) Jenis orang lainnya menyerupai anak kuda liar yang memiliki kecepatan dan memiliki keindahan tetapi tidak memiliki proporsi yang benar.
(3) Dan jenis orang lainnya lagi menyerupai anak kuda liar yang memiliki kecepatan, keindahan, dan proporsi yang benar.

(1) “Dan bagaimanakah, para bhikkhu, seseorang yang menyerupai anak kuda liar yang memiliki kecepatan tetapi tidak memiliki keindahan dan tidak memiliki proporsi yang benar? Di sini, seorang bhikkhu memahami sebagaimana adanya: ‘Ini adalah penderitaan,’ dan ‘Ini adalah asal-mula penderitaan,’ dan ‘Ini adalah lenyapnya penderitaan,’ dan ‘Ini adalah jalan menuju lenyapnya penderitaan.’ Ini, Aku katakan, adalah kecepatannya. Tetapi ketika ditanya dengan suatu pertanyaan yang berhubungan dengan Dhamma dan disiplin, ia gugup dan tidak menjawab. Ini, Aku katakan, adalah ketiadaan keindahannya. Dan ia tidak memperoleh jubah, makanan, tempat tinggal, dan obat-obatan dan perlengkapan bagi yang sakit. Ini, Aku katakan, adalah ketiadaan proporsi yang benar. Dengan cara inilah seseorang menyerupai anak kuda liar yang memiliki kecepatan tetapi tidak memiliki keindahan dan tidak memiliki proporsi yang benar.

(2) “Dan bagaimanakah seseorang yang menyerupai anak kuda liar yang memiliki kecepatan dan memiliki keindahan tetapi tidak memiliki proporsi yang benar? Di sini, seorang bhikkhu memahami sebagaimana adanya: ‘Ini adalah penderitaan,’ … ‘Ini adalah jalan menuju lenyapnya penderitaan.’ Ini, Aku katakan, adalah kecepatannya. Dan ketika ditanya dengan suatu pertanyaan yang berhubungan dengan Dhamma dan disiplin, ia menjawabnya dan tidak gugup. Ini, Aku katakan, adalah keindahannya. Tetapi ia tidak memperoleh jubah … dan perlengkapan bagi yang sakit. Ini, Aku katakan, adalah ketiadaan proporsi yang benar. Dengan cara inilah seseorang menyerupai anak kuda liar yang memiliki kecepatan dan memiliki keindahan tetapi tidak memiliki proporsi yang benar.

(3) “Dan bagaimanakah seseorang yang seperti anak kuda liar yang memiliki kecepatan, keindahan, dan proporsi yang benar? Di sini, seorang bhikkhu memahami sebagaimana adanya: : ‘Ini adalah penderitaan’ … ‘Ini adalah jalan menuju lenyapnya penderitaan.’ Ini, Aku katakan, adalah kecepatannya. Dan ketika ditanya dengan suatu pertanyaan yang berhubungan dengan Dhamma dan disiplin, ia menjawabnya dan tidak gugup. Ini, Aku katakan, adalah keindahannya. Dan ia memperoleh jubah … dan perlengkapan bagi yang sakit. Ini, Aku katakan, adalah proporsi yang benar. Dengan cara inilah seseorang menyerupai anak kuda liar yang memiliki kecepatan, keindahan, dan proporsi yang benar. Ini adalah ketiga jenis orang yang seperti anak kuda liar itu.

“Dan apakah, para bhikkhu, tiga jenis kuda yang baik? (4)-(6) Di sini, sejenis kuda yang baik … [seperti pada anak kuda liar di atas] … memiliki kecepatan, keindahan, dan proporsi yang benar. Ini adalah ketiga jenis kuda yang baik itu.

“Dan apakah, para bhikkhu, tiga jenis orang yang menyerupai kuda yang baik itu? (4)-(6) Di sini, seseorang menyerupai kuda yang baik … [seperti pada seorang yang menyerupai anak kuda liar di atas] … memiliki kecepatan, keindahan, dan proporsi yang benar.

(4)-(6) “Dan bagaimanakah, para bhikkhu, seorang yang menyerupai kuda yang baik … memiliki kecepatan, keindahan, dan proporsi yang benar? Di sini, dengan hancurnya kelima belenggu yang lebih rendah, seorang bhikkhu adalah seorang yang terlahir secara spontan, pasti mencapai nibbāna di sana tanpa pernah kembali dari alam itu. Ini, Aku katakan, adalah kecepatannya. Dan ketika ditanya dengan suatu pertanyaan yang berhubungan dengan Dhamma dan disiplin, ia menjawabnya dan tidak gugup. Ini, Aku katakan, adalah keindahannya. Dan ia memperoleh jubah … dan perlengkapan bagi yang sakit. Ini, Aku katakan, adalah proporsi yang benar. Dengan cara inilah seseorang menyerupai kuda yang baik yang memiliki kecepatan, keindahan, dan proporsi yang benar. Ini adalah ketiga jenis orang yang menyerupai kuda yang baik itu.

“Dan apakah, para bhikkhu, tiga jenis kuda yang baik yang berdarah murni? (7)-(9) Di sini, sejenis kuda yang baik berdarah murni … [seperti pada anak kuda liar di atas] … memiliki kecepatan, keindahan, dan proporsi yang benar. Ini adalah ketiga jenis kuda yang baik berdarah murni itu.

“Dan apakah, para bhikkhu, tiga jenis orang baik yang berdarah murni? (7)-(9) Di sini, seorang yang baik yang berdarah murni … [seperti pada seorang yang menyerupai anak kuda liar di atas] … memiliki kecepatan, keindahan, dan proporsi yang benar.

(7)-(9) “Dan bagaimanakah, para bhikkhu, seorang yang baik yang berdarah murni … memiliki kecepatan, keindahan, dan proporsi yang benar? Di sini, dengan hancurnya noda-noda, seorang bhikkhu telah merealisasikan untuk dirinya sendiri dengan pengetahuan langsung, dalam kehidupan ini, kebebasan pikiran yang tanpa noda, kebebasan melalui kebijaksanaan, dan setelah memasukinya, ia berdiam di dalamnya. Ini, Aku katakan, adalah kecepatannya. Dan ketika ditanya dengan suatu pertanyaan yang berhubungan dengan Dhamma dan disiplin, ia menjawabnya dan tidak gugup. Ini, Aku katakan, adalah keindahannya. Dan ia memperoleh jubah, makanan, tempat tinggal, dan obat-obatan dan perlengkapan bagi yang sakit. Ini, Aku katakan, adalah proporsi yang benar. Dengan cara inilah seorang yang baik yang berdarah murni memiliki kecepatan, keindahan, dan proporsi yang benar. Ini, para bhikkhu, adalah ketiga jenis orang yang baik yang berdarah murni itu.”

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com