Sariputta | Suttapitaka | Kondusif Sariputta

Kondusif

Apāya­saṃvattanika [Duccarita­vipāka] (AN 8.40)

(1) “Para bhikkhu, pembunuhan, yang berulang-ulang dilakukan, dikembangkan, dan dilatih, adalah kondusif untuk mencapai neraka, mencapai alam binatang, dan mencapai alam hantu menderita; bagi seorang yang terlahir kembali sebagai manusia, pembunuhan paling sedikit adalah kondusif untuk mendapatkan umur kehidupan yang singkat.

(2) “Mengambil apa yang tidak diberikan, yang berulang-ulang dilakukan, dikembangkan, dan dilatih, adalah kondusif untuk mencapai neraka, mencapai alam binatang, dan mencapai alam hantu menderita; bagi seorang yang terlahir kembali sebagai manusia, mengambil apa yang tidak diberikan paling sedikit adalah kondusif untuk mengalami kehilangan kekayaan.

(3) “Hubungan seksual yang salah, yang berulang-ulang dilakukan, dikembangkan, dan dilatih, adalah kondusif untuk mencapai neraka, mencapai alam binatang, dan mencapai alam hantu menderita; bagi seorang yang terlahir kembali sebagai manusia, melakukan hubungan seksual yang salah paling sedikit adalah kondusif untuk mendapatkan permusuhan dan persaingan.

(4) “Berbohong, yang berulang-ulang dilakukan, dikembangkan, dan dilatih, adalah kondusif untuk mencapai neraka, mencapai alam binatang, dan mencapai alam hantu menderita; bagi seorang yang terlahir kembali sebagai manusia, berbohong paling sedikit adalah kondusif untuk mendapatkan tuduhan palsu.

(5) “Ucapan memecah-belah, yang berulang-ulang dilakukan, dikembangkan, dan dilatih, adalah kondusif untuk mencapai neraka, mencapai alam binatang, dan mencapai alam hantu menderita; bagi seorang yang terlahir kembali sebagai manusia, ucapan memecah-belah paling sedikit adalah kondusif untuk mengalami perpecahan dengan teman.

(6) “Ucapan kasar, yang berulang-ulang dilakukan, dikembangkan, dan dilatih, adalah kondusif untuk mencapai neraka, mencapai alam binatang, dan mencapai alam hantu menderita; bagi seorang yang terlahir kembali sebagai manusia, ucapan kasar paling sedikit adalah kondusif untuk mendengar suara-suara yang tidak menyenangkan.

(7) “Bergosip, yang berulang-ulang dilakukan, dikembangkan, dan dilatih, adalah kondusif untuk mencapai neraka, mencapai alam binatang, dan mencapai alam hantu menderita; bagi seorang yang terlahir kembali sebagai manusia, bergosip paling sedikit adalah kondusif untuk mengalami ketidak-percayaan orang lain atas kata-katanya.

(8) “Meminum minuman keras dan anggur, yang berulang-ulang dilakukan, dikembangkan, dan dilatih, adalah kondusif untuk mencapai neraka, mencapai alam binatang, dan mencapai alam hantu menderita; bagi seorang yang terlahir kembali sebagai manusia, meminum minuman keras dan anggur paling sedikit adalah kondusif untuk mengalami kegilaan.”

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com