Sariputta | Suttapitaka | Kimbila Sariputta

Kimbila

Kimbila [Kimila] (AN 5.201)

Pada suatu ketika Sang Bhagavā sedang menetap di Kimbilā di hutan nicula. Kemudian Yang Mulia Kimbila mendatangi Sang Bhagavā, bersujud kepada Beliau, duduk di satu sisi, dan berkata:

“Apakah sebab dan alasan mengapa, Bhante, Dhamma sejati tidak bertahan lama setelah seorang Tathāgata mencapai nibbāna akhir?”

“(1) Di sini, Kimbila, setelah seorang Tathāgata mencapai nibbāna akhir, para bhikkhu, para bhikkhunī, para umat awam laki-laki, dan para umat awam perempuan berdiam tanpa penghormatan dan tanpa penghargaan terhadap Sang Guru.
(2) Mereka berdiam tanpa penghormatan dan tanpa penghargaan terhadap Dhamma.
(3) Mereka berdiam tanpa penghormatan dan tanpa penghargaan terhadap Saṅgha.
(4) Mereka berdiam tanpa penghormatan dan tanpa penghargaan terhadap latihan.
(5) Mereka berdiam tanpa penghormatan dan tanpa penghargaan terhadap satu sama lain.

Ini adalah sebab dan alasan mengapa Dhamma sejati tidak bertahan lama setelah seorang Tathāgata mencapai nibbāna akhir.

“Apakah sebab dan alasan mengapa, Bhante, Dhamma sejati bertahan lama setelah seorang Tathāgata mencapai nibbāna akhir?”

“(1) Di sini, Kimbila, setelah seorang Tathāgata mencapai nibbāna akhir, para bhikkhu, para bhikkhunī, para umat awam laki-laki, dan para umat awam perempuan berdiam dengan menghormati dan menghargai Sang Guru.
(2) Mereka berdiam dengan menghormati dan menghargai Dhamma.
(3) Mereka berdiam dengan menghormati dan menghargai Saṅgha.
(4) Mereka berdiam dengan menghormati dan menghargai latihan.
(5) Mereka berdiam dengan menghormati dan menghargai satu sama lain.

Ini adalah sebab dan alasan mengapa Dhamma sejati bertahan lama setelah seorang Tathāgata mencapai nibbāna akhir.”

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com