Sariputta | Suttapitaka | Ānanda Sariputta

Ānanda

Ānanda (AN 5.106)

Pada suatu ketika Sang Bhagavā sedang menetap di Kosambi di Taman Ghosita. Kemudian Yang Mulia Ānanda mendatangi Sang Bhagavā, bersujud kepada Beliau, duduk di satu sisi, dan berkata:

“(1) Bhante, dengan cara bagaimanakah seorang bhikkhu dapat berdiam dengan nyaman ketika berada di tengah-tengah Saṅgha?”
“Ketika, Ānanda, seorang bhikkhu sempurna dalam perilaku bermoral tetapi ia tidak menasihati orang lain sehubungan dengan perilaku bermoral, sejauh ini ia dapat berdiam dengan nyaman ketika berada di tengah-tengah Saṅgha.”

(2) “Tetapi, Bhante, adakah cara lain yang dengannya seorang bhikkhu dapat berdiam dengan nyaman ketika berada di tengah-tengah Saṅgha?”
“Ada, Ānanda. Ketika seorang bhikkhu sempurna dalam perilaku bermoral tetapi ia tidak menasihati orang lain sehubungan dengan perilaku bermoral, dan ia memeriksa dirinya sendiri tetapi tidak memeriksa orang lain, sejauh ini ia dapat berdiam dengan nyaman ketika berada di tengah-tengah Saṅgha.”

(3) “Tetapi, Bhante, adakah cara lain yang dengannya seorang bhikkhu dapat berdiam dengan nyaman ketika berada di tengah-tengah Saṅgha?”
“Ada, Ānanda. Ketika seorang bhikkhu sempurna dalam perilaku bermoral tetapi ia tidak menasihati orang lain sehubungan dengan perilaku bermoral, dan ia memeriksa dirinya sendiri tetapi tidak memeriksa orang lain, dan ia tidak terkenal namun tidak bergejolak karena tidak terkenal, sejauh ini ia dapat berdiam dengan nyaman ketika berada di tengah-tengah Saṅgha.”

(4) “Tetapi, Bhante, adakah cara lain yang dengannya seorang bhikkhu dapat berdiam dengan nyaman ketika berada di tengah-tengah Saṅgha?”
“Ada, Ānanda. Ketika seorang bhikkhu sempurna dalam perilaku bermoral tetapi ia tidak menasihati orang lain sehubungan dengan perilaku bermoral; dan ia memeriksa dirinya sendiri tetapi tidak memeriksa orang lain; dan ia tidak terkenal namun tidak bergejolak karena tidak terkenal; dan ia memperoleh sesuai kehendak, tanpa kesulitan atau kesusahan, keempat jhāna yang merupakan pikiran yang lebih tinggi dan keberdiaman yang nyaman dalam kehidupan ini, sejauh ini ia dapat berdiam dengan nyaman ketika berada di tengah-tengah Saṅgha.”

(5) “Tetapi, Bhante, adakah cara lain yang dengannya seorang bhikkhu dapat berdiam dengan nyaman ketika berada di tengah-tengah Saṅgha?”
“Ada, Ānanda. Ketika seorang bhikkhu sempurna dalam perilaku bermoral tetapi ia tidak menasihati orang lain sehubungan dengan perilaku bermoral; dan ia memeriksa dirinya sendiri tetapi tidak memeriksa orang lain; dan ia tidak terkenal namun tidak bergejolak karena tidak terkenal; dan ia memperoleh sesuai kehendak, tanpa kesulitan atau kesusahan, keempat jhāna yang merupakan pikiran yang lebih tinggi dan keberdiaman yang nyaman dalam kehidupan ini; dan, dengan hancurnya noda-noda, ia telah merealisasikan untuk dirinya sendiri dengan pengetahuan langsung, dalam kehidupan ini, kebebasan pikiran yang tanpa noda, kebebasan melalui kebijaksanaan, dan setelah memasukinya, ia berdiam di dalamnya, sejauh ini ia dapat berdiam dengan nyaman ketika berada di tengah-tengah Saṅgha. Dan, Ānanda, Aku katakan bahwa tidak ada cara keberdiaman yang nyaman lainnya yang lebih baik atau lebih luhur daripada ini.”

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com