Sariputta | Suttapitaka | Pengendalian Sariputta

Pengendalian

Saṃvarappadhāna [Saṃvara] (AN 4.14)

“Para bhikkhu, ada empat usaha ini. Apakah empat ini? Usaha dengan mengendalikan, usaha dengan meninggalkan, usaha dengan mengembangkan, dan usaha dengan melindungi.
(1) “Dan apakah, para bhikkhu, usaha dengan mengendalikan? Di sini, setelah melihat bentuk dengan mata, seorang bhikkhu tidak menggenggam tanda-tanda dan ciri-cirinya. Karena, jika ia membiarkan indria mata tidak terkendali, maka kondisi-kondisi buruk yang tidak bermanfaat berupa kerinduan dan kesedihan dapat menyerangnya, ia berlatih mengendalikannya, ia menjaga indria mata, ia menjalankan pengendalian indria mata. Setelah mendengar suara dengan telinga … Setelah mencium bau-bauan dengan hidung … Setelah mengecap rasa kecapan dengan lidah … Setelah merasakan objek sentuhan dengan badan … Setelah mengenali fenomena pikiran dengan pikiran, seorang bhikkhu tidak menggenggam tanda-tanda dan ciri-cirinya. Karena, jika ia membiarkan indria pikiran tidak terkendali, maka kondisi-kondisi buruk yang tidak bermanfaat berupa kerinduan dan kesedihan dapat menyerangnya. Ia berlatih mengendalikannya, ia menjaga indria pikiran, ia menjalankan pengendalian indria pikiran. Ini disebut usaha dengan mengendalikan.

(2) “Dan apakah usaha dengan meninggalkan? Di sini, seorang bhikkhu tidak membiarkan pikiran indriawi yang telah muncul; ia meninggalkannya, menghalaunya, menghentikannya, dan melenyapkannya. Ia tidak membiarkan pikiran berniat buruk yang telah muncul … pikiran mencelakai yang telah muncul … kondisi-kondisi buruk yang tidak bermanfaat kapan pun munculnya; ia meninggalkannya, menghalaunya, menghentikannya, dan melenyapkannya. Ini disebut usaha dengan meninggalkan.

(3) “Dan apakah usaha dengan mengembangkan? Di sini, seorang bhikkhu mengembangkan faktor pencerahan perhatian, yang berdasarkan pada keterasingan, kebosanan, dan lenyapnya, yang matang dalam kebebasan. Ia mengembangkan faktor pencerahan pembedaan fenomena-fenomena … faktor pencerahan kegigihan … faktor pencerahan sukacita … faktor pencerahan ketenangan … faktor pencerahan konsentrasi … faktor pencerahan keseimbangan, yang berdasarkan pada keterasingan, kebosanan, dan lenyapnya, yang matang dalam kebebasan. Ini disebut usaha dengan mengembangkan.

(4) “Dan apakah usaha dengan melindungi? Di sini, seorang bhikkhu melindungi objek konsentrasi yang baik yang telah muncul: persepsi tulang-belulang, persepsi mayat yang dikerubuti belatung, persepsi mayat yang memucat, persepsi mayat bernanah, persepsi mayat tercabik, persepsi mayat membengkak. Ini disebut usaha dengan melindungi.

“Ini, para bhikkhu, adalah empat jenis usaha.”

Mengendalikan dan meninggalkan,
mengembangkan dan melindungi:
keempat usaha ini diajarkan
oleh kerabat Matahari.

Melalui cara-cara ini seorang bhikkhu yang tekun di sini
dapat mencapai hancurnya penderitaan.

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com