Sariputta | Suttapitaka | Perilaku Bermoral Sariputta

Perilaku Bermoral

Sīla (AN 4.12)

“Para bhikkhu, berdiamlah dengan mematuhi perilaku bermoral, mematuhi Pātimokkha. Berdiamlah dengan terkendali oleh Pātimokkha, memiliki perilaku dan tempat kunjungan yang baik, melihat bahaya dalam pelanggaran-pelanggaran kecil. Setelah menerimanya, berlatihlah dalam aturan-aturan latihan. Ketika kalian telah melakukan demikian, apakah yang harus dilakukan lebih lanjut?

(1) “Para bhikkhu, jika seorang bhikkhu telah bebas dari kerinduan dan niat buruk ketika sedang berjalan; jika ia telah meninggalkan ketumpulan dan kantuk, kegelisahan dan penyesalan, dan keragu-raguan; jika kegigihannya telah dibangkitkan tanpa mengendur; jika perhatiannya telah ditegakkan dan tidak kacau; jika jasmaninya menjadi tenang dan tidak terganggu; jika pikirannya terkonsentrasi dan terpusat, maka bhikkhu itu dikatakan sebagai tekun dan takut akan perbuatan salah; ia terus-menerus dan tanpa henti penuh semangat dan bersungguh-sungguh sewaktu sedang berjalan.
(2) “Jika seorang bhikkhu telah bebas dari kerinduan dan niat buruk ketika sedang berdiri … (3) Jika seorang bhikkhu telah bebas dari kerinduan dan niat buruk ketika sedang duduk … … (4) Jika seorang bhikkhu telah bebas dari kerinduan dan niat buruk ketika sedang berbaring terjaga; jika ia telah meninggalkan ketumpulan dan kantuk, kegelisahan dan penyesalan, dan keragu-raguan; jika kegigihannya telah dibangkitkan tanpa mengendur; jika perhatiannya telah ditegakkan dan tidak kacau; jika jasmaninya tenang dan tidak terganggu; jika pikirannya terkonsentrasi dan terpusat, maka bhikkhu itu dikatakan sebagai tekun dan takut akan perbuatan salah; ia terus-menerus dan tanpa henti penuh semangat dan bersungguh-sungguh sewaktu sedang berbaring terjaga.”

Terkendali ketika berjalan, terkendali ketika berdiri,
terkendali ketika duduk dan ketika berbaring;
terkendali, seorang bhikkhu menarik anggota tubuhnya,
dan terkendali, ia merentangkannya.

Ke atas, ke sekeliling, dan ke bawah,
sejauh mana dunia ini merentang,
ia adalah seorang yang memeriksa muncul dan lenyapnya
fenomena-fenomena itu seperti kelompok-kelompok unsur kehidupan.

Berlatih dalam apa yang kondusif
hingga ketenangan pikiran, selalu penuh perhatian,
mereka menyebut bhikkhu demikian
sebagai seorang yang terus-menerus bersungguh-sungguh.

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com