Sariputta | Suttapitaka | Kemurnian (2) Sariputta

Kemurnian (2)

Soceyya 2 (AN 3.121)

”Para bhikkhu, ada tiga kemurnian ini. Apakah tiga ini? Kemurnian jasmani, kemurnian ucapan, dan kemurnian pikiran.

(1) “Dan apakah kemurnian jasmani? Di sini, seorang bhikkhu menghindari membunuh, menghindari mengambil apa yang tidak diberikan, dan menghindari perbuatan seksual yang salah. Ini disebut kemurnian jasmani.

(2) “Dan apakah kemurnian ucapan? Di sini, seorang bhikkhu menghindari berbohong, menghindari ucapan memecah-belah, menghindari ucapan kasar, dan menghindari bergosip. Ini disebut kemurnian ucapan.

(3) “Dan apakah kemurnian pikiran? Di sini, ketika terdapat keinginan indria dalam dirinya, seorang bhikkhu memahami: ‘Terdapat keinginan indria dalam diriku’; atau ketika tidak terdapat keinginan indria dalam dirinya, seorang bhikkhu memahami: ‘Tidak terdapat keinginan indria dalam diriku’; dan ia juga memahami bagaimana keinginan indria yang belum muncul menjadi muncul, bagaimana keinginan indria yang telah muncul ditinggalkan, dan bagaimana keinginan indria yang telah ditinggalkan tidak muncul lagi di masa depan.

“Ketika terdapat niat buruk dalam dirinya … Ketika terdapat ketumpulan dan kantuk dalam dirinya … Ketika terdapat kegelisahan dan penyesalan dalam dirinya … … Ketika terdapat keragu-raguan dalam dirinya, ia memahami: ‘Terdapat keragu-raguan dalam diriku’; atau ketika tidak terdapat keragu-raguan dalam dirinya, ia memahami: ‘Tidak terdapat keragu-raguan dalam diriku’; dan ia juga memahami bagaimana keragu-raguan yang belum muncul menjadi muncul, bagaimana keragu-raguan yang telah muncul ditinggalkan, dan bagaimana keragu-raguan yang telah ditinggalkan tidak muncul lagi di masa depan. Ini disebut kemurnian pikiran.

“Ini, para bhikkhu, adalah ketiga kemurnian itu.”

Murni dalam jasmani, murni dalam ucapan,
murni dalam pikiran, tanpa noda:
mereka disebut yang murni, sempurna dalam kemurnian,
“seorang yang telah mencuci kejahatan.”

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com