Sariputta | Suttapitaka | Ketanpa-gangguan Sariputta

Ketanpa-gangguan

Āneñja (AN 3.116)

“Para bhikkhu, ada tiga jenis orang yang terdapat di dunia ini. Apakah tiga ini?

(1) “Di sini, para bhikkhu, dengan sepenuhnya melampaui persepsi bentuk, dengan lenyapnya persepsi kontak indria, dengan tanpa-perhatian pada persepsi keberagaman, [dengan menyadari] ‘ruang adalah tanpa batas,’ seseorang masuk dan berdiam dalam landasan ruang tanpa batas. Ia menyukainya, menginginkannya, dan menemukan kepuasan di dalamnya. Jika ia kokoh di dalamnya, fokus padanya, sering berdiam di dalamnya, dan tidak kehilangannya ketika ia meninggal dunia, maka ia terlahir kembali dalam kumpulan para deva landasan ruang tanpa batas. Umur kehidupan para deva landasan ruang tanpa batas adalah 20.000 kappa. Kaum duniawi menetap di sana sepanjang hidupnya, dan ketika ia telah menyelesaikan keseluruhan umur kehidupan deva itu, ia kemudian pergi ke neraka, ke alam binatang, atau ke alam hantu sengsara. Tetapi siswa Sang Bhagavā menetap di sana sepanjang hidupnya, dan ketika ia telah menyelesaikan keseluruhan umur kehidupan deva itu, ia mencapai nibbāna akhir di alam kehidupan yang sama itu. Ini adalah perbedaan, disparitas, kesenjangan antara siswa mulia yang terpelajar dan kaum duniawi yang tidak terpelajar, yaitu, ketika ada alam tujuan masa depan dan kelahiran kembali.

(2) “Kemudian, dengan sepenuhnya melampaui landasan ruang tanpa batas, [dengan menyadari] ‘kesadaran adalah tanpa batas,’ seseorang di sini masuk dan berdiam dalam landasan kesadaran tanpa batas. Ia menyukainya, menginginkannya, dan menemukan kepuasan di dalamnya. Jika ia kokoh di dalamnya, fokus padanya, sering berdiam di dalamnya, dan tidak kehilangannya ketika ia meninggal dunia, maka ia terlahir kembali dalam kumpulan para deva landasan kesadaran tanpa batas. Umur kehidupan para deva landasan kesadaran tanpa batas adalah 40.000 kappa. Kaum duniawi menetap di sana sepanjang hidupnya, dan ketika ia telah menyelesaikan keseluruhan umur kehidupan deva itu, ia kemudian pergi ke neraka, ke alam binatang, atau ke alam hantu sengsara. Tetapi siswa Sang Bhagavā menetap di sana sepanjang hidupnya, dan ketika ia telah menyelesaikan keseluruhan umur kehidupan deva itu, ia mencapai nibbāna akhir di alam kehidupan yang sama itu. Ini adalah perbedaan, disparitas, kesenjangan antara siswa mulia yang terpelajar dan kaum duniawi yang tidak terpelajar, yaitu, ketika ada alam tujuan masa depan dan kelahiran kembali.

(3) “Kemudian, para bhikkhu, dengan sepenuhnya melampaui landasan kesadaran tanpa batas, [dengan menyadari] ‘tidak ada apa-apa,’ seseorang di sini masuk dan berdiam dalam landasan kekosongan. Ia menyukainya, menginginkannya, dan menemukan kepuasan di dalamnya. Jika ia kokoh di dalamnya, fokus padanya, sering berdiam di dalamnya, dan tidak kehilangannya ketika ia meninggal dunia, maka ia terlahir kembali dalam kumpulan para deva landasan kekosongan. Umur kehidupan para deva landasan kekosongan adalah 60.000 kappa. Kaum duniawi menetap di sana sepanjang hidupnya, dan ketika ia telah menyelesaikan keseluruhan umur kehidupan deva itu, ia kemudian pergi ke neraka, ke alam binatang, atau ke alam hantu sengsara. Tetapi siswa Sang Bhagavā menetap di sana sepanjang hidupnya, dan ketika ia telah menyelesaikan keseluruhan umur kehidupan deva itu, ia mencapai nibbāna akhir di alam kehidupan yang sama itu. Ini adalah perbedaan, disparitas, kesenjangan antara siswa mulia yang terpelajar dan kaum duniawi yang tidak terpelajar, yaitu, ketika ada alam tujuan masa depan dan kelahiran kembali.

“Ini, para bhikkhu, adalah ketiga jenis orang itu yang terdapat di dunia ini.”

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com