Sariputta | Suttapitaka | Rumah Beratap Lancip Sariputta

Rumah Beratap Lancip

Kūṭāgāra (SN 56.44)

“Para bhikkhu, jika seseorang berkata sebagai berikut: ‘Tanpa menembus kebenaran mulia penderitaan sebagaimana adanya, tanpa menembus kebenaran mulia asal-mula penderitaan sebagaimana adanya, tanpa menembus kebenaran mulia lenyapnya penderitaan sebagaimana adanya, tanpa menembus kebenaran mulia jalan menuju lenyapnya penderitaan sebagaimana adanya, aku akan sepenuhnya mengakhiri penderitaan’—ini adalah tidak mungkin.

“Seperti halnya, para bhikkhu, jika seseorang berkata sebagai berikut: ‘Tanpa membangun lantai bawah dari rumah beratap lancip, aku akan mendirikan lantai atas,’ ini adalah tidak mungkin; demikian pula, jika seseorang berkata sebagai berikut: ‘Tanpa menembus kebenaran mulia penderitaan sebagaimana adanya … aku akan sepenuhnya mengakhiri penderitaan’—ini adalah tidak mungkin.

“Tetapi, para bhikkhu, jika seseorang berkata sebagai berikut: ‘Setelah menembus kebenaran mulia penderitaan sebagaimana adanya, setelah menembus kebenaran mulia asal-mula penderitaan sebagaimana adanya, setelah menembus kebenaran mulia lenyapnya penderitaan sebagaimana adanya, setelah menembus kebenaran mulia jalan menuju lenyapnya penderitaan sebagaimana adanya, aku akan sepenuhnya mengakhiri penderitaan’—ini adalah mungkin.

“Seperti halnya, para bhikkhu, jika seseorang berkata sebagai berikut: ‘Setelah membangun lantai bawah dari rumah beratap lancip, aku akan mendirikan lantai atas,’ ini adalah mungkin; demikian pula, jika seseorang berkata sebagai berikut: ‘Setelah menembus kebenaran mulia penderitaan sebagaimana adanya … aku akan sepenuhnya mengakhiri penderitaan’—ini adalah mungkin.

“Oleh karena itu, para bhikkhu, suatu usaha harus dikerahkan untuk memahami: ‘Ini adalah penderitaan.’ … Suatu usaha harus dikerahkan untuk memahami: ‘Ini adalah jalan menuju lenyapnya penderitaan.’”

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com