Sariputta | Suttapitaka | Ghaṭīkāra Sariputta

Ghaṭīkāra

Ghaṭīkāra (SN 1.50)

Devatā Ghaṭīkāra:

“Tujuh bhikkhu terlahir kembali di Avihā
Telah terbebaskan sempurna.
Dengan nafsu dan kebencian dihancurkan sepenuhnya,
Mereka telah menyeberangi kemelekatan pada dunia.”

Sang Bhagavā:
“Dan siapakah mereka yang menyeberangi rawa,
Alam Kematian yang sangat sulit diseberangi?
Siapakah, yang setelah meninggalkan tubuh manusia,
Telah mengatasi belenggu surgawi?”

Ghaṭīkāra:
“Upaka dan Palagaṇḍa,
Dengan Pukkusāti—ini tiga.
Kemudian Bhaddiya dan Bhaddadeva,
Dan Bāhudantī dan Piṅgiya.
Orang-orang ini, setelah meninggalkan tubuh manusia,
Telah mengatasi belenggu surgawi.”

Sang Bhagavā:
“Sungguh baik kata-kata yang engkau ucapkan tentang mereka,
Mereka yang telah melepaskan jerat Māra.
Yang telah memahami Dhamma
Dengan cara apakah mereka memotong belenggu penjelmaan?”

Ghaṭīkāra:
“Tidak terpisah dari Sang Bhagavā!
Tidak terpisah dari AjaranMu!
Dengan memahami DhammaMu
Mereka memotong belenggu penjelmaan.

“Di mana nama-dan-bentuk lenyap,
Berhenti tanpa sisa:
Dengan memahami Dhamma itu di sini
Mereka memotong belenggu penjelmaan.”

Sang Bhagavā:
“Sungguh dalam kata-kata yang engkau ucapkan,
Sulit dipahami, sungguh sulit ditangkap.
Setelah memahami Dhamma siapakah
Engkau mengucapkan kata-kata demikian?”

Ghaṭīkāra:
“Di masa lampau aku adalah pengrajin tembikar,
Ghaṭīkāra di Vehaḷiṅga.
Saat itu aku menyokong ibu dan ayahku
Sebagai umat awam dari Buddha Kassapa.

“Aku menghindari hubungan seksual,
Aku hidup selibat, bebas dari ikatan jasmaniah.
Aku adalah teman sedesa denganMu,
Di masa lampau aku adalah sahabatMu.

“Aku adalah yang mengetahui
Ketujuh bhikkhu yang telah bebas ini,
Yang dengan nafsu dan kebencian dihancurkan sepenuhnya
telah menyeberangi kemelekatan pada dunia.”

Sang Bhagavā:
“Demikianlah pada waktu itu,
Seperti yang engkau katakan, O Bhaggava:
Di masa lampau engkau adalah pengrajin tembikar,
Ghaṭīkāra di Vehaḷiṅga.

Engkau menyokong ibu dan ayahmu
Sebagai umat awam dari Buddha Kassapa.
“Engkau menghindari hubungan seksual,
Engkau hidup selibat, bebas dari ikatan jasmaniah.

Engkau adalah teman sedesa denganKu,
Di masa lampau engkau adalah sahabatKu.”
Demikianlah pertemuan itu terjadi
Antara sahabat dari masa lampau,
Sekarang batin keduanya telah berkembang,
Pembawa jasmani terakhir mereka.

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com