Sariputta | Suttapitaka | Tulang-belulang Sariputta

Tulang-belulang

Aṭṭhika, Uddhumātaka (SN 46.57–61)

(i. Berbuah besar)
Di Sāvatthī. “Para bhikkhu, ketika persepsi tulang-belulang dikembangkan dan dilatih, ini akan berbuah dan bermanfaat besar.

“Dan bagaimanakah, para bhikkhu, persepsi tulang-belulang dikembangkan dan dilatih sehingga berbuah dan bermanfaat besar? Di sini, para bhikkhu, seorang bhikkhu mengembangkan faktor pencerahan perhatian yang disertai dengan persepsi tulang-belulang … ia mengembangkan faktor pencerahan keseimbangan yang disertai dengan persepsi tulang-belulang, yang berdasarkan pada keterasingan, kebosanan, dan lenyapnya, yang matang pada pelepasan. Dengan cara inilah persepsi tulang-belulang dikembangkan dan dilatih sehingga berbuah dan bermanfaat besar.”

(ii. Satu dari dua buah)
“Para bhikkhu, ketika persepsi tulang-belulang dikembangkan dan dilatih, satu dari dua buah ini menanti: apakah pengetahuan akhir dalam kehidupan ini atau, jika masih ada sisa kemelekatan, kondisi Yang-Tidak-Kembali.

“Dan bagaimanakah, para bhikkhu, persepsi tulang-belulang dikembangkan dan dilatih sehingga satu dari dua buah ini menanti: apakah pengetahuan akhir dalam kehidupan ini atau, jika masih ada sisa kemelekatan, kondisi Yang-Tidak-Kembali? Di sini, para bhikkhu, seorang bhikkhu mengembangkan faktor pencerahan perhatian yang disertai dengan persepsi tulang-belulang … ia mengembangkan faktor pencerahan keseimbangan yang disertai dengan persepsi tulang-belulang, yang berdasarkan pada keterasingan, kebosanan, dan lenyapnya, yang matang pada pelepasan. Dengan cara inilah persepsi tulang-belulang dikembangkan dan dilatih sehingga satu dari dua buah ini menanti: apakah pengetahuan akhir dalam kehidupan ini atau, jika masih ada sisa kemelekatan, kondisi Yang-Tidak-Kembali.”

(iii. Kebaikan besar)
“Para bhikkhu, ketika persepsi tulang-belulang dikembangkan dan dilatih, maka itu akan menuntun menuju kebaikan besar.

“Dan bagaimanakah, para bhikkhu, persepsi tulang-belulang dikembangkan dan dilatih sehingga mengarah menuju kebaikan besar? Di sini, para bhikkhu, seorang bhikkhu mengembangkan faktor pencerahan perhatian yang disertai dengan persepsi tulang-belulang … ia mengembangkan faktor pencerahan keseimbangan yang disertai dengan persepsi tulang-belulang, yang berdasarkan pada keterasingan, kebosanan, dan lenyapnya, yang matang pada pelepasan. Dengan cara inilah persepsi tulang-belulang dikembangkan dan dilatih sehingga mengarah menuju kebaikan besar.”

(iv. Keamanan dari Ikatan)
“Para bhikkhu, ketika persepsi tulang-belulang dikembangkan dan dilatih, maka itu akan mengarah menuju keamanan dari ikatan.

“Dan bagaimanakah, para bhikkhu persepsi tulang-belulang dikembangkan dan dilatih sehingga mengarah menuju keamanan dari ikatan? …” Sama seperti di atas.

(v. Rasa keterdesakan)
“Para bhikkhu, ketika persepsi tulang-belulang dikembangkan dan dilatih, maka itu akan mengarah menuju pada rasa keterdesakan.

“Dan bagaimanakah, para bhikkhu, persepsi tulang-belulang dikembangkan dan dilatih sehingga mengarah menuju pada rasa keterdesakan? …” Sama seperti di atas.

(vi. Keberdiaman dalam kenyamanan)
“Para bhikkhu, ketika persepsi tulang-belulang dikembangkan dan dilatih, maka itu akan mengarah menuju pada keberdiaman dalam kenyamanan.

“Dan bagaimanakah, para bhikkhu, persepsi tulang-belulang dikembangkan dan dilatih sehingga mengarah menuju pada keberdiaman dalam kenyamanan? …” Sama seperti di atas.
Masing-masing sutta berikut ini, §§58-76, dijelaskan sesuai dengan metode pada §57.

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com