Hutan
Arañña (SN 1.10)
Di Sāvatthī. Sambil berdiri di satu sisi, devatā itu mengucapkan syair ini di hadapan Sang Bhagavā:
“Mereka yang berdiam jauh di dalam hutan,
Damai, menjalani kehidupan suci,
Makan hanya satu kali sehari:
Mengapakah kulit mereka begitu cerah?”
Sang Bhagavā:
“Mereka tidak meratapi masa lampau,
Juga tidak merindukan masa depan.
Mereka memelihara diri mereka dengan apa yang ada sekarang:
Karena itu kulit mereka begitu cerah.
“Dengan merindukan masa depan,
Dengan meratapi masa lampau,
Si dungu mengering dan layu
Bagaikan sebatang buluh hijau yang ditebang.”
“Mereka yang berdiam jauh di dalam hutan,
Damai, menjalani kehidupan suci,
Makan hanya satu kali sehari:
Mengapakah kulit mereka begitu cerah?”
Sang Bhagavā:
“Mereka tidak meratapi masa lampau,
Juga tidak merindukan masa depan.
Mereka memelihara diri mereka dengan apa yang ada sekarang:
Karena itu kulit mereka begitu cerah.
“Dengan merindukan masa depan,
Dengan meratapi masa lampau,
Si dungu mengering dan layu
Bagaikan sebatang buluh hijau yang ditebang.”
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com