Sariputta | Suttapitaka | Ānanda (1) Sariputta

Ānanda (1)

Santaka 1–2 (SN 36.15–16)

Yang Mulia Ānanda mendatangi Sang Bhagavā, memberi hormat kepada Beliau, duduk di satu sisi, dan berkata kepada Beliau: “Yang Mulia, apakah perasaan? Apakah asal-mula perasaan? Apakah lenyapnya perasaan? Apakah jalan menuju lenyapnya perasaan? Apakah kepuasan di dalam perasaan? Apakah bahayanya? Apakah jalan membebaskan diri darinya?”

“Ānanda, tiga perasaan ini—perasaan menyenangkan, perasaan menyakitkan, perasaan bukan-menyakitkan juga bukan-menyenangkan—disebut perasaan. Dengan munculnya kontak, maka muncul pula perasaan. Dengan lenyapnya kontak, maka lenyap pula perasaan. Jalan Mulia Berunsur Delapan ini adalah jalan menuju lenyapnya perasaan; yaitu, pandangan benar … konsentrasi benar. Kenikmatan dan kegembiraan yang muncul dengan bergantung pada perasaan: ini adalah kepuasan dalam perasaan. Perasaan adalah tidak kekal, penderitaan, dan tunduk pada perubahan: ini adalah bahaya dalam perasaan. Pelenyapan dan pelepasan keinginan dan nafsu terhadap perasaan: ini adalah jalan membebaskan diri dari perasaan.

“Kemudian, Ānanda, Aku juga mengajarkan lenyapnya bentukan-bentukan berturut-turut … seperti pada §11 … Bagi seorang bhikkhu yang noda-nodanya telah dihancurkan, nafsu ditenangkan, kebencian ditenangkan, delusi ditenangkan.”

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com