Uddaka
Uddaka (SN 35.103)
“Para bhikkhu, Uddaka Rāmaputta biasanya mengucapkan pernyataan ini:
“‘Ini, pasti seorang guru-pengetahuan—
Ini, pasti seorang penakluk universal—
Ini, pasti ia telah memotong
Akar tumor yang belum terpotong sebelumnya!’
“Para bhikkhu, walaupun Uddaka Rāmaputta sendiri bukanlah seorang guru-pengetahuan, namun ia menyatakan: ‘Aku adalah guru-pengetahuan.’ Walaupun ia sendiri bukanlah seorang penakluk universal, namun ia menyatakan: ‘Aku adalah penakluk universal.’ Walaupun ia belum memotong akar tumor, namun ia menyatakan: ‘Aku telah memotong akar tumor.’ Tetapi di sini, para bhikkhu, seorang bhikkhu yang berkata benar dapat mengatakan:
“‘Ini, pasti seorang guru-pengetahuan—
Ini, pasti seorang penakluk universal—
Ini, pasti ia telah memotong
Akar tumor yang belum terpotong sebelumnya!’
“Dan bagaimanakah, para bhikkhu, seorang guru-pengetahuan? Ketika seorang bhikkhu memahami sebagaimana adanya asal-mula, lenyapnya, kepuasan, bahaya, dan jalan membebaskan diri sehubungan dengan enam landasan bagi kontak, maka bhikkhu demikian adalah seorang guru-pengetahuan.
“Dan bagaimanakah, para bhikkhu, seorang penakluk universal? Ketika, setelah memahami sebagaimana adanya asal-mula, lenyapnya, kepuasan, bahaya, dan jalan membebaskan diri sehubungan dengan enam landasan bagi kontak, seorang bhikkhu terbebaskan melalui ketidak-melekatan, maka bhikkhu demikian adalah seorang penakluk universal.
“Dan bagaimanakah, para bhikkhu, seorang bhikkhu yang memotong akar tumor yang belum terpotong sebelumnya? ‘Tumor,’ para bhikkhu: ini adalah sebutan bagi jasmani ini yang terdiri dari empat unsur utama, berasal-mula dari ibu dan ayah, dibangun dari nasi dan bubur, tunduk pada ketidak-kekalan, gosokan dan tekanan, kehancuran dan berserakan. ‘Akar tumor’: adalah sebutan bagi ketagihan. Ketika ketagihan telah dilepaskan oleh seorang bhikkhu, terpotong di akarnya, dibuat seperti tunggul pohon palem, dilenyapkan sehingga tidak muncul kembali di masa depan, dalam kasus demikian bhikkhu itu telah memotong akar tumor yang belum terpotong sebelumnya.
“Para bhikkhu, walaupun Uddaka Rāmaputta sendiri bukanlah seorang guru-pengetahuan, namun ia menyatakan: ‘Aku adalah guru-pengetahuan.’ … Tetapi di sini, para bhikkhu, seorang bhikkhu yang berkata benar dapat mengatakan:
“‘Ini, pasti seorang guru-pengetahuan—
Ini, pasti seorang penakluk universal—
Ini, pasti ia telah memotong
Akar tumor yang belum terpotong sebelumnya!’”
“‘Ini, pasti seorang guru-pengetahuan—
Ini, pasti seorang penakluk universal—
Ini, pasti ia telah memotong
Akar tumor yang belum terpotong sebelumnya!’
“Para bhikkhu, walaupun Uddaka Rāmaputta sendiri bukanlah seorang guru-pengetahuan, namun ia menyatakan: ‘Aku adalah guru-pengetahuan.’ Walaupun ia sendiri bukanlah seorang penakluk universal, namun ia menyatakan: ‘Aku adalah penakluk universal.’ Walaupun ia belum memotong akar tumor, namun ia menyatakan: ‘Aku telah memotong akar tumor.’ Tetapi di sini, para bhikkhu, seorang bhikkhu yang berkata benar dapat mengatakan:
“‘Ini, pasti seorang guru-pengetahuan—
Ini, pasti seorang penakluk universal—
Ini, pasti ia telah memotong
Akar tumor yang belum terpotong sebelumnya!’
“Dan bagaimanakah, para bhikkhu, seorang guru-pengetahuan? Ketika seorang bhikkhu memahami sebagaimana adanya asal-mula, lenyapnya, kepuasan, bahaya, dan jalan membebaskan diri sehubungan dengan enam landasan bagi kontak, maka bhikkhu demikian adalah seorang guru-pengetahuan.
“Dan bagaimanakah, para bhikkhu, seorang penakluk universal? Ketika, setelah memahami sebagaimana adanya asal-mula, lenyapnya, kepuasan, bahaya, dan jalan membebaskan diri sehubungan dengan enam landasan bagi kontak, seorang bhikkhu terbebaskan melalui ketidak-melekatan, maka bhikkhu demikian adalah seorang penakluk universal.
“Dan bagaimanakah, para bhikkhu, seorang bhikkhu yang memotong akar tumor yang belum terpotong sebelumnya? ‘Tumor,’ para bhikkhu: ini adalah sebutan bagi jasmani ini yang terdiri dari empat unsur utama, berasal-mula dari ibu dan ayah, dibangun dari nasi dan bubur, tunduk pada ketidak-kekalan, gosokan dan tekanan, kehancuran dan berserakan. ‘Akar tumor’: adalah sebutan bagi ketagihan. Ketika ketagihan telah dilepaskan oleh seorang bhikkhu, terpotong di akarnya, dibuat seperti tunggul pohon palem, dilenyapkan sehingga tidak muncul kembali di masa depan, dalam kasus demikian bhikkhu itu telah memotong akar tumor yang belum terpotong sebelumnya.
“Para bhikkhu, walaupun Uddaka Rāmaputta sendiri bukanlah seorang guru-pengetahuan, namun ia menyatakan: ‘Aku adalah guru-pengetahuan.’ … Tetapi di sini, para bhikkhu, seorang bhikkhu yang berkata benar dapat mengatakan:
“‘Ini, pasti seorang guru-pengetahuan—
Ini, pasti seorang penakluk universal—
Ini, pasti ia telah memotong
Akar tumor yang belum terpotong sebelumnya!’”
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com