Sariputta | Suttapitaka | Mencari Kepuasan (1) Sariputta

Mencari Kepuasan (1)

Assādapariyesana 1 (SN 35.15)

“Para bhikkhu, Aku pergi mencari kepuasan dalam mata. Kepuasan apa pun yang ada dalam mata—yang Aku temukan. Aku telah dengan jelas melihatnya dengan kebijaksanaan, sejauh apa kepuasan dalam mata itu menjangkau.

“Para bhikkhu, Aku pergi mencari bahaya dalam mata. Bahaya apa pun yang ada dalam mata—yang Aku temukan. Aku telah dengan jelas melihatnya dengan kebijaksanaan sejauh apa bahaya dalam mata itu menjangkau.

“Para bhikkhu, Aku pergi mencari jalan membebaskan diri dari mata. Jalan apa pun yang ada untuk membebaskan diri dari mata—yang Aku temukan. Aku telah dengan jelas melihatnya dengan kebijaksanaan sejauh apa jalan membebaskan diri dari mata itu menjangkau.

“Para bhikkhu, aku pergi mencari kepuasan dalam … bahaya dalam … jalan membebaskan diri dari telinga … hidung … lidah … badan … pikiran. Jalan apa pun yang ada untuk membebaskan diri dari pikiran—yang Aku temukan. Aku telah dengan jelas melihatnya dengan kebijaksanaan sejauh apa jalan membebaskan diri dari pikiran itu menjangkau.

“Para bhikkhu, selama Aku belum mengetahui secara langsung sebagaimana adanya kepuasan, bahaya, dan jalan membebaskan diri sehubungan dengan enam landasan indria internal, Aku tidak mengaku telah tercerahkan hingga pencerahan sempurna yang tanpa bandingnya di dunia ini bersama dengan para deva, Māra, dan Brahmā, dalam generasi ini dengan para petapa dan brahmana, para deva dan manusia. Tetapi ketika Aku telah mengetahui secara langsung sebagaimana adanya, maka Aku mengaku telah tercerahkan hingga pencerahan sempurna yang tanpa bandingnya di dunia ini bersama dengan … para deva dan manusia.

“Pengetahuan dan penglihatan muncul dalam diriKu: ‘Kebebasan batinKu tidak tergoyahkan; ini adalah kehidupan terakhirKu; tidak ada lagi penjelmaan baru.’”

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com