Vihara Dhammadipa


Sejarah Berdirinya Vihara Dhammadipa Surabaya


 

Kepala Vihara: YM Viriyadharo Thera

 

Wakil Kepala Vihara: YM Sukhito Thera

 

Pada mulanya sekumpulan umat Buddha bertemu dalam kegiatan-kegiatan sosial. Kemudian muncullah sebuah gagasan luhur untuk mendirikan sebuah tempat ibadah agama Buddha di Surabaya. Dengan semangat dan niat yang baik, maka berdirilah Cetiya Karuna Dipa yang berada di Jalan Telasih 16 untuk pertama kalinya. Usaha mulia ini juga didukung oleh para sesepuh dan Yang Mulia Bhikkhu Sangha. Upaya untuk memajukan dan mengembangkan Cetiya pun dilakukan dengan baik oleh para pengurus terdahulu tanpa kenal pamrih. Diantara kegiatan spiritual juga dilakukan kegiatan taktis guna menghimpun dana melalui kegiatan arisan demi sebuah tujuan mulia: mendirikan sebuah bangunan vihara yang lebih baik. Para pendahulu termasuk pengurus dan anggota Cetiya maupun arisan bersatu padu mengupayakan tujuan mulia tersebut. Akhirnya dengan niat baik yang tentu berbuah baik, berhasil di peroleh sebuah bangunan di Jalan Pandegiling 260/i yang di dapat berkat jasa berbagai sumber, antara lain: Jasa arisan, beberapa donatur, dana yang diperoleh dari kegiatan-kegiatan keagamaan dan juga penjualan produk-produk pendidikan. Saat ini bangunan Cetiya bertambah luas dengan berhasil dibelinya gedung di sebelahnya (Pandegiling 260/ii). Maka rencana mulia untuk mendirikan sebuah gedung Vihara yang representatif semakin dekat untuk di realisasikan, yang mana sekarang tergantung dari para penerus untuk melanjutkan perjuangan para pendahulu yang luhur.Vihara ini dibawah naungan Sangha Theravada Indonesia.

 

Visi dan Misi Vihara Dhammadipa Surabaya

 

Visi:

Menjadikan sebuah Vihara yang berorientasi pada pusat informasi dan pendidikan Buddha Dhamma.


Misi:

Memberikan fasilitas dan informasi untuk pengembangan Buddha Dhamma melalui fasilitas multimedia, pelayanan umat dan pendidikan.