Sariputta | Sariputta dan Samanera Ingusan (Kutipan Buku Sicacing & Kotoran Kesayangannya 3) Sariputta

Sariputta dan Samanera Ingusan (Kutipan Buku Sicacing & Kotoran Kesayangannya 3)

Ajahn Brahmavamso

👁 1 View
2023-03-11 10:19:17

Tak peduli apa kritik orang terhadap kita, tak peduli apa motif mereka, jika itu membuat kita menjadi lebih bajik, bijak, dan kita bisa melakukan pekerjaan kita dengan Iebih baik sebagai orangtua, pekerja kantor, ataupun biksu, maka katakan kepada mereka, ”Terima kasih. Terima kasih.Terima kasih!" Standar sikap seperti ini saya teladani dari biksu tangan kanan Buddha yang bernama Sariputta. Suatu hari, ketika hendak pergi menyambut derma makanan pada pagi hari, ia bertemu seorang samanera ingusan berusia sepuluh tahunan yang mendatanginya dan berkata, ”Bajumu acak-acakan sekali!” Nah, bayangkan jika dilihat dari Buddhisme, bahkan pada zaman sekarang, itu adalah percakapan antara biksu dengan posisi sangat tinggi dengan samanera urutan paling bontot. Ini seperti Presiden Direktur perusahaan yang ditegur tukang bersih toilet yang mengatakan bahwa ada yang keliru dengannya. 
Jika Anda diperlakukan seperti itu, apa yang Anda Iakukan? Sebagian besar orang tentu akan menanggapi dengan begitu egosentris, ”Memangnya siapa kamu sampai berani mengajari saya?” Namun Biksu Sariputta melihat pakaiannya, Ialu berkata, "Ya,kamu benar.” Lalu ia pergi ke balik semak-semak, merapikan jubahnya, kemudian keluar lagi. Sejak itu, ia selalu memanggil samanera kecil itu ”Guru”; yang bahkan seharusnya tak boleh dilakukan menurut aturan monastik, yang mana kami harus memberi hormat pada yang lebih senior. 
lni menunjukkan bahwa tak peduli siapa yang menunjukkan kesalahan Anda, siapa pun yang mengajari Anda, siapa pun mereka, jika Anda adalah orang yang benar-benar menghormati kebenaran, kemajuan, perkembangan, maka Anda akan selalu mengucapkan terima kasih kepada siapa pun yang menunjukkan kesalahan Anda. 
Di sinilah keangkuhan lenyap dan kerendahan hati muncul.

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com