Sariputta | Mengingat Kebaikan Orangtua Kita Sariputta

Mengingat Kebaikan Orangtua Kita

👁 1 View
2018-11-06 08:45:57

Namo Buddhaya
Dhamma Untuk Anak dan Keluarga

Salah satu cara paling mudah dan paling sederhana untuk mengembangkan kasih sayang adalah dengan mengingat kebaikan dari orang-orang terdekat dalam hidup kita : orangtua kita, ibu dan ayah kita, atau kepada mereka yang telah bertindak seperti orangtua kita.
Kebanyakan dari kita memiliki hubungan yang positif dengan orangtua kita, walaupun mereka tidak sempurna atau tidak sempurna sama sekali

Pandangan kita mengenal orangtua pasti akan berubah jika kita menyadari apa yang telah mereka lakukan untuk kita, pasti ada sesuatu yang dapat membuat kita merasa sangat berterimakasih kepada mereka.
Walaupun hubungan kita tidak begitu baik dengan mereka, jika kita melihat pengorbanan yang telah mereka lakukan bagi kita, pasti kita akan melihat jauh lebih banyak hal positif daripada negatif.

Sangatlah penting bagi kita untuk mengatasi perasaan-perasaan negatif - apakah sadar atau tidak sadar - yang mungkin ada terhadap orangtua kita.
Cobalah pikirkan sejenak, bahwa alasan mengapa kita hidup hari ini adalah karena kebaikan orangtua kita, bukan hanya melahirkan kita, tetapi juga menyelamatkan kita dari kematian dan merawat kita selama bertahun-tahun.

Saat kita terserang sakit selagi masih kecil, orangtua kita akan merawat kita dan mengeluarkan uang seberapa pun untuk menyembuhkan kita.
Terkadang kita hanya menangis selama berhari-hari, berminggu-minggu, atau berbulan-bulan, dan orangtua kita akan dengan sabar merawat kita, serta berbicara kata-kata manis kepada kita.

Setelah kita berada di dalam rahim ibu kita selama sembilan bulan, dan membuat ibu sakit begitu kita dilahirkan, tetapi pada pandangan pertama, ibu seketika jatuh cinta pada kita.
Sejak itu, ia merawat dan membesarkan kita, apa pun yang terjadi, bagaimana pun perilaku kita, ia akan tetap mencintai kita walaupun kita tidak seperti yang diharapkan.

Coba pikirkan juga makanan yang diberikan orangtua kepada kita, mereka senantiasa memberikan kita bagian-bagian yang paling baik, membeli makanan dan susu semampu mereka dan terkadang harus meminjam uang agar dapat memberikan apa yang kita butuhkan.
Seluruh hidup kita dapat terjadi karena kebaikan mereka, tubuh sehat yang kita miliki sekarang adalah karena mereka merawat kita.
Ketika kita masih muda, mereka memasukkan kita ke sekolah terbaik yang bisa mereka biayai.
Kita adalah pusat perhatian hidup mereka. Kita juga dapat berpikir tentang bagaimana kerasnya ayah kita bekerja dengan tanggung jawab tinggi.
Tubuh kita adalah seperti hadiah ulang tahun pertama kita, dan setelah itu, kita telah diberikan begitu banyak kasih sayang, pakaian, oleh-oleh dan benda-benda materi lainnya.

Jadi, coba renungkan, ingatlah apa yang telah mereka lakukan demi kita sejauh kita dilahirkan, sadarilah berapa banyak tenaga yang telah mereka kerahkan untuk merawat dan membesarkan kita
Ini sama halnya setelah kita dilahirkan, kehidupan orangtua kita berubah secara drastis, karena mereka harus selalu memikirkan kita.
Walaupun demikian sangat jarang mereka mengeluh. Coba pikirkanlah bahwa kebaikan seperti itu belum pernah kita terima dari orang lain, kecuali dari ibu dan ayah kita.

Jadi jika ada sesuatu yang membuat kita merasa negatif terhadap orangtua kita, coba dipikirkan kembali, apakah sudah begitu parahnya? Apakah ini masalah yang besar? Atau mungkin kita saja yang lupa atas kebaikan orangtua kita sehingga kita melebih-lebihkan masalah yang sesungguhnya tidak begitu besar?
Atau mungkin itu hanya proyeksi dari pikiran kita, berdasarkan pengertian salah kita?.
Hanya suatu masalah yang ada dalam pikiran kita? Kita telah menerima kebaikan yang tak terbayangkan dari orangtua kita, tanpa kita menyadari betapa besarnya pengorbanan mereka.
Jika kita dapat merasakan kebaikan yang telah orangtua kita berikan kepada kita, dengan sendirinya secara otomatis pasti kita akan berkeinginan untuk membalas budi kebaikan mereka.

Jika kita melihat dari perspektif kehidupan sejak masa tak berawal, dengan kelahiran tak terhitung, Buddha telah mengatakan bahwa kita semua pernah saling merawat, kita semua pernah memiliki hubungan orangtua- anak dengan semua makhluk.
Coba pikirkan seberapa banyak kebaikan yang telah kita terima dari semua makhluk.

Marilah kita mengembangkan kasih sayang (Karuna) dan cinta universal yang tanpa batas (Metta), mulailah dari orangtua kita.
Marilah kita bertekad agar kita dapat mengembangkan kebaikan hati kepada semua makhluk, semoga kita dapat melihat mereka yang lebih tua sebagai ayah dan ibu, dan mereka yang seumur sebagai kakak dan adik, serta yang lebih muda sebagai anak kita sendiri.
Dengan demikian kita akan membuat seluruh dunia ini sebagai keluarga besar kita. Yang terpenting dalam hidup singkat kita adalah menjalani hidup dengan motivasi bodhicitta (pikiran aspirasi menuju pencerahan), dengan kebaikan hati, toleransi, rasa simpati (Mudita) dan sikap pemaaf.

Oleh : Guido Schwarze

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com