Sariputta | Kebahagian Memiiliki Syukur & Puas Sariputta

Kebahagian Memiiliki Syukur & Puas

👁 1 View
2019-08-14 11:48:13

Seorang pemuda bergumam pada nasib buruknya karena tidak memiliki uang sepeser pun. Ia mengerutkan kening sepanjang hari.
Seorang bijak bertemu dengannya dan bertanya, “Hei! Mengapa Anda begitu tidak bahagia?”
“Saya tidak mengerti mengapa saya selalu sangat miskin!” kata pemuda itu.
“Miskin? Saya pikir Anda sangat kaya!” kata orang bijak itu dengan tulus.
Pemuda itu bingung, “Mengapa Anda mengatakan seperti itu?”
Orang tua yang bijak itu bertanya, “Misalkan seseorang menawarkan seribu dolar untuk memotong jari Anda. Maukah Anda melakukan itu?”
“Tentu saja tidak!” jawab pemuda itu.
“Misalkan seseorang menawarkan sepuluh ribu dolar untuk memotong kaki Anda. Maukah Anda melakukan itu?”
“Tentu saja tidak!” jawab pemuda itu lagi.
“Misalkan seseorang menawarkan seratus ribu dolar untuk meraup mata Anda keluar. Maukah Anda melakukan itu?”
“Tentunya tidaklah!” jawab pemuda itu.
“Seandainya seseorang menawari Anda satu juta dolar untuk mengubah Anda menjadi pria berusia sembilan puluh tahun dalam sekejap mata. Maukah Anda melakukan itu?”
“Pasti, tidak!” jawab pemuda itu.
“Misalkan seseorang menawarkan sepuluh juta dolar untuk melenyapkan hidup Anda segera. Maukah Anda melakukan itu?”
“Tentu saja tidak!” jawab pemuda itu.
Orang bijak itu berkata sambil tersenyum, “Itu benar. Anda sudah memiliki lebih dari sepuluh juta dolar, orang kaya. Mengapa Anda masih meratapi karena sangat miskin?
Kita hadir di dunia ini dengan tangan kosong, kita juga akan pergi dengan tangan kosong. Jadi, puaslah dengan apa yang Anda miliki.
Meskipun kita memiliki kerajaan atas kekayaan kita, tidak ada yang bisa kita bawa saat kita tiba. Kekayaan sejati disembunyikan di tempat terdalam dalam diri kita.

Jika saja kita memiliki hati kita di tempat yang tepat, seandainya kita melakukan hal yang benar pada saat yang tepat, seandainya kita puas dengan apa yang kita alami, kita tidak akan pernah menjadi miskin.
Kebahagian adalah milik orang yang puas.”
Setelah mendengarkan petuah orang bijak itu, akhirnya pemuda itu berpikir sendiri.
Semakin banyak kebaikan yang kita tinggalkan, semakin harmonis yang akan kita miliki di dunia ini.
Jika setiap orang melakukan sedikit perbuatan baik, sedikit demi sedikit kita bisa membuat dunia yang harmonis.
sumber : Intisari

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com