Sariputta | Dhamma Yang Membuat Hidup jadi Indah Oleh Bhante Atthadhīro Sariputta

Dhamma Yang Membuat Hidup jadi Indah Oleh Bhante Atthadhīro

👁 1 View
2019-09-04 16:01:07

Hidup itu sebuah perjalanan melalui proses yang tak terduga sebelumnya. Tidak seorang pun tahu apa yang akan dialami dirinya di sepanjang hidup. Ketidakpastian dan perubahan adalah sesuatu yang pasti dalam hidup. Terkadang suka dan duka silih berganti, tak jarang banyak yang terhenti di tengah perjalanan saat melewati tantangan dan hambatan. Maka, kita perlu mengingatkan diri kita sendiri untuk belajar Dhamma. Dhamma ini sebagai sarana agar kita memiliki sikap batin yang kuat dan kokoh dalam perjalanan hidup ini.

Dalam hidup ini kita memiliki harapan dan tujuan, bahkan terkadang tujuan atau harapan yang sudah berada di hadapan kita pun dapat lenyap tanpa alasan dan kadang ada harapan sulit dicapai itu dapat menimbulkan kekecewaan dan keputusasaan. Agar kehidupan kita tetap dapat kita jalani dengan mudah dan indah, maka kita perlu Dhamma sebagai penerangan dalam hidup kita. Dalam dhamma ada istilah dua hal yang membuat kehidupan menjadi indah (Sobhanakarana Dhamma) yaitu Khanti (Kesabaran) dan Soracca (Kerendahan Hati).

1.Kesabaran

Sabar adalah suatu sikap menahan emosi dan keinginan, serta bertahan dalam situasi sulit dengan tidak mengeluh. sabar merupakan kemampuan mengendalikan diri yang juga dipandang sebagai sikap yang mempunyai nilai tinggi dan mencerminkan kekokohan batin seseorang. Kesabaran memiliki efek menguntungkan dan menyembuhkan diri dari kesulitan.

Dalam meraih tujuan hidup, kita perlu sikap sabar, bila kita kehilangan kesabaran, kita akan mudah menjadi kacau dan tidak mampu fokus menuju harapan dan tujuan hidup kita. Kesabaran bukan berarti pasrah dan diam, tetapi selalu mengatur strategi yang tepat dan waktu yang tepat untuk mendapatkan apa yang kita impikan. Dalam hal ini, kemampuan untuk menunggu haruslah diisi dengan aktivitas-aktivitas yang sangat produktif, sehingga ketika waktunya tiba, kita siap mengambil peluang yang kita impikan.

Kesabaran akan menjadikan sikap batin kita menjadi begitu tenang dan santai untuk menunggu pencapaian tujuan hidup. Jadi, walaupun kesabaran itu tidak mudah dan sangat pahit rasanya, namun jika memiliki efek magis untuk melenyapkan semua kesulitan hidup kita. Tanpa kesabaran tidak ada kesuksesan. Kesabaran sangat diperlukan, sebab semua keinginan dan mimpi tidak dapat dihasilkan dengan segera. Intinya, Anda harus menabur, merawat, dan menunggu dengan sabar agar dapat menuai hasil terbaik. Dalam Ovāda Pātimokkhā Sang Buddha bersabda: Khanti paramaṁ tapo titikkha, kesabaran, ketabahan adalah cara melatih batin terbaik.

Dalam menghadapi kesulitan hidup, kita perlu sabar agar kita dapat menahan emosi dan keinginan, serta bertahan dalam situasi sulit dengan tidak mengeluh. Umumnya bila tidak ingat Dhamma dengan benar akan mudah hanyut terbawa dalam berbagai macam kesulitan dan hambatan. Kesulitan adalah realita dalam hidup, sebab siapapun di dunia ini pasti memiliki kesulitan, dan permasalahan. Terkadang kita tanpa berpikir panjang dan menelan mentah-mentah persoalan, sehingga kita merasa menjadi orang paling menderita dan sulit dalam hidup ini. Dhamma mengajarkan kita jalan menuju akhir dari penderitaan, dimulai dari menumbuhkan pandangan benar, sehingga nantinya memiliki kesadaran tanpa kelengahan. Di Dhammapada ayat 21 disampaikan bahwa: “Kewaspadaan adalah jalan menuju tanpa kematian; kelengahan adalah jalan menuju kematian. Orang yang waspada tidak akan mati, Tetapi orang yang lengah seperti orang yang sudah mati”. Dengan kita memiliki kewaspadaan kita akan bangkit dari berbagai macam persoalan dan akhirnya kita memiliki kesabaran yang diringi pengertian benar.

2.Soracca (Kerendahan Hati)

Selain memiliki kesabaran, seseorang yang mengharapkan agar hidup ini menjadi indah perlu adanya kerendahah hati. Rendah hati adalah sikap yang tidak menonjolkan kelebihan yang dimilikinya pada orang lain. Jadi ini adalah lawan dari kesombongan. Dalam hidup bermasyarakat kita perlu orang lain, dan kita juga akan dinilai oleh orang lain. Orang lain akan lebih menyukai orang-orang yang rendah hati daripada orang yang sombong. Sebab seseorang yang rendah hati akan lebih mudah dinasehati dan akan lebih banyak dicintai orang lain.

Bagaimana agar kita menjadi orang yang rendah hati salah satunya adalah dengan mau mengakui bahwa keberhasilan kita, saat ini juga bantuan dari orang lain. Sebagai makhluk sosial kita dapat berhasil seperti ini juga bantuan dari orang lain, sebab kita tidak hidup sendiri di dunia ini, semua ada hubungan dengan diri kita, baik disadari ataupun tidak.

Selain itu, seseorang yang rendah hati adalah mau mendengarkan orang lain yang sedang bicara dengan mendengarkan penuh perhatian. Sebab ketika kita dapat mendengarkan orang lain, di sana ego kita menjadi turun. Maka, terkadang menjadi pendengar yang baik sangat baik daripada menjadi orang yang banyak bicara. Umumnya seseorang terlalu banyak bicara tanpa sadar keakuannya dapat muncul dan terkadang juga bisa terjebak dalam kebohongan.

Selain itu, orang yang rendah hati mengetahui bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dengan mengakui hal itu, kita menjadi orang rendah hati. Di masyarakat sering kali, kita melihat seseorang yang mencapai keberhasilan dengan berkata, “ini ada karena saya dan kalau ada kekurangan adalah karena orang lain”. Seseorang yang demikian akan tidak disukai dalam pergaulan di keluarga dan masyarakat.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menumbuhkan kesabaran dan kerendahan hati dalam hidup ini sehingga kita dapat mencapai apa yang dicita-citakan, kuat dalam menghadapi persoalan hidup serta akan dicintai banyak orang.

Semoga Semua Makhluk Hidup Berbahagia
Sumber : Dhammacakka
https://www.instagram.com/p/B1-eTOmHxrc/…

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com