Sariputta | Siap Menerima Perubahan Sariputta

Siap Menerima Perubahan

Bhikkhu Sri Pannavaro Dayaka Mahathera

👁 1 View
2017-09-18 16:10:23

Siap menerima perubahan adalah sesuatu yang amat-amat sulit. Bisa bertemu dengan makhluk halus, jin, setan, genderuwo, itu tidak gampang. Apalagi bisa kontak, bisa omong-omong, itu sulit sekali. Tetapi, yang lebih sulit dari berkomunikasi dengan makhluk halus adalah siap menerima perubahan. Itu lebih sulit dari melihat makhluk halus. Lebih sulit dari bisa berkomunikasi dengan makhluk halus.

Kalau misalnya seorang teman kita memakai pakaian putih-putih, tiba-tiba bertemu dengan kita. Kita bertanya, “Dari mana siang siang begini?” “Saya baru saja melayat teman saya. Tadi malam masih bermain catur, masih tertawa-tertawa, masih omong-omong. Eh, tadi pagi setelah bangun tidur, duduk, tiba-tiba meninggal. Saya merasa kehilangan. Saya tidak habis berpikir mengapa bisa begitu? Saya merasa terpukul.” Kita mungkin bisa mengatakan, “Tidak perlu terpukul, memang dalam hidup ini kelahiran selalu berpasangan dengan kematian.” Kita bisa menasihati dengan arif, tenang, dan bijaksana.

Tetapi, kalau nanti ada utusan yang memberitahukan kita bahwa ibu, atau suami, atau anak kita meninggal, bisakah kita bersikap arif? “Ya, dalam kehidupan ini lahir pasti berpasangan dengan mati.” Kita sulit bicara begitu; karena ada kemelekatan, karena ada kerinduan. Kita sulit menghadapi suami meninggal, istri sakit, anak meninggal, rumah terbakar, mobil rusak, sulit sekali. Dipecat dari kedudukan, terkena PHK, diturunkan pangkatnya, sulit sekali menerimanya. Ini lebih sulit bila dibandingkan dengan kemampuan melihat makhluk halus.

Kalau kita membiasakan mengenal bahwa hidup ini perubahan, maka stres akan turun. Saya mengatakan bahwa senang sekali, lengket, melekat pada sesuatu itu adalah hal yang tidak masuk akal, tidak logis. Bukan karena ajaran agama tidak membolehkan, tetapi karena hal itu tidak masuk akal, tidak logis. Kerapkali kita melekat pada sesuatu yang bisa berubah, baik pada orang, pada benda, keadaan, atau suasana. Semua itu bisa berubah. Mengapa melekat pada sesuatu yang bisa berubah? Bukankah akan menjadi sumber penderitaan, sumber kekecewaan.

Yang masuk akal adalah kalau kita bisa melekat, cinta sekali, suka sekali, pada sesuatu yang kekal. Itu baru masuk akal, karena tidak akan menjadi sumber penderitaan. Tetapi, kalau melekat pada sesuatu yang bisa berubah, itu tidak logis, tidak masuk akal. Kalau melekat pada sesuatu yang bisa berubah, nanti jika yang disenangi, yang dilekati itu berubah merosot atau rusak, kecewalah kita. Dan segala sesuatu pasti berubah! Di dunia ini tidak ada sesuatu yang tidak berubah. Perubahan adalah sifat yang sangat dominan, yang terlihat sangat mencolok dalam kehidupan ini.

Jadi, punyailah kesiapan mental untuk setiap saat siap menghadapi perubahan. Kita harus maju, sesuai dengan kemampuan kita. Kita harus memperbaiki yang rusak supaya menjadi bagus. Kita harus membangun yang lebih baik, tetapi harus siap setiap saat kalau perubahan yang mengakibatkan kemunduran atau kelapukan datang. Hanya itu! Bukannya kita tidak boleh maju; bukannya kita malas; bukannya kita pesimis. Mari kita maju, kita gunakan tenaga, kesempatan yang ada, kemampuan kita. Punyailah cita-cita yang sesuai dengan kemampuan Anda. Gunakan cara yang baik, maju, tetapi siap setiap saat kalau perubahan datang.

Kalau tidak siap menghadapi perubahan , kita akan mengalami stress. Dan itulah penderitaan ,itulah ketidak bahagiaan . Berapa lama kita tidak bisa menerima perubahan yang tidak menyenangkan; makin lama kita belum bisa menerima, stres kita makin bertambah; makin cepat bisa menerima perubahan yang sudah terjadi itu, stres kita makin cepat lenyap, segera timbul keseimbangan mental. Terimalah perubahan sebagai kewajaran. Terimalah perubahan, kematian, kehancuran, bukan sebagai musibah, bukan sebagai sial, bukan sebagai nasib jelek, tetapi sebagai kewajaran. Memang sudah sewajarnya dunia ini berubah, sudah sewajarnya kehidupan ini berubah. Terimalah perubahan ini sebagaimana wajarnya. Itulah kehidupan.

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com