Sariputta | Saat Masih Ada Waktu Datanglah, Datang Untuk Apa Setelah Habis Waktunya Sariputta

Saat Masih Ada Waktu Datanglah, Datang Untuk Apa Setelah Habis Waktunya

Luangpho Inthawai Santussako

👁 1 View
2019-04-26 16:00:07

- Cukup lama Luangpho pergi dari Vihara, sejak tanggal 20 Februari 2019 dan baru kembali tiba di Vihara kemarin. Tanggal 21 Februari yang lalu, Luangpho menyampaikan kepada umat berkeyakinan di Bangkok bahwa tujuan utama dari kedatangan kali itu adalah untuk menyatukan murid-murid Luangta dalam acara pengumpulan dana pembangunan Chedi yang dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 2019. Selanjutnya Luangpho bersama dengan rombongan pergi untuk memberikan penghormatan di 4 tempat berziarah dari umat Buddha di India dan Nepal. Semoga jasa kebajikan yang Luangpho dapat dari memberikan penghormatan pada 4 tempat ziarah Agama Buddha serta membantu perkembangan Buddha Sasana diterima juga oleh para Bhikkhu, samanera, serta umat semuanya. Sebagamana jasa kebajikan yang Luangpho peroleh, agar anda sekalian juga menerimanya sebanyak itu.

- Acara pengumpulan dana untuk pembangunan Chedi Luangta Maha Bua yang diselenggarakan kemarin mendapatkan respon yang sangat baik dari umat berkeyakinan, banyak umat yang berdatangan untuk bersama-sama menanam kebajikan pada pembangunan Chedi Luangta. Dana dalam bentuk tunai yang didapatkan dari acara tanggal 10 lalu sejumlah dua juta baht lebih; kemarin jumlah dananya telah ditransfer sejumlah tiga juta baht lebih; didapatkannya jumlah ini mungkin karena ditambahkan dengan dana yang diberikan sebelum acara, transfer melalui bank, serta dana dalam bentuk cek. Untuk saat ini jumlah keseluruhannya masih belum dapat diketahui, namun dapat diperkirakan jika dana yang diperoleh dalam acara kali ini tidak kurang dari delapan juta baht. Dana yang diterima dalam bentuk emas juga masih belum ditimbang.

- Saat ini rasanya lebih aman, jumlah dana dalam rekening untuk pembangunan Chedi Luangta cukup memadai. Bagaimanapun pembangunan Chedi Luangta pasti akan selesai. Jika memang terdapat kelebihan dari jumlah dana untuk pembangunan Chedi Luangta, yayasan akan menyimpannya untuk digunakan sebagai biaya perawatan Chedi nantinya. Biaya untuk pembuatan jalan di sekitar lingkungan Chedi serta biaya untuk penataan halaman Chedi masih belum diperhitungkan, keseluruhannya juga mengarah kepada Chedi. Dana untuk pembangunan Chedi Luangta terus datang mengalir dikarenakan parami dari seorang Luangta Maha Bua, parami Khruba Acarn. Bukan karena parami Luangpho; Luangpho hanyalah sebagian kecil saja jika dibandingkan dengan Khruba Acarn; mungkin hanya sebagai burung, serangga, atau semut saja; namun sebagai semut yang mendukung pembangunan Chedi Luangta untuk memberikan penghormatan sepenuh hati.

- Jasa dari Luangta Maha Bua sangatlah besar, khususnya bagi diri Luangpho sendiri. Beliau memberikan dalam bentuk materi dengan mendanakan pembangunan tembok di Vihara kita yang pada zaman itu menghabiskan biaya sekitar dua puluh juta baht, belum lagi berbagai pembangunan lainnya di dalam Vihara. Jasa Luangta pada sisi Dhamma yang Luangpho rasakan sangatlah besar sehingga tidak bisa untuk mengungkapkannya dengan kata-kata, namun terasa penuh di dalam hati. Luangta mengajarkan agar dapat membedakan mana yang baik dan yang buruk atau jahat; serta menunjukan juga cara untuk berjalan mencapai Magga, Phala, dan Nibbana.

- Luangpho melihat banyak orang dari berbagai lapisan masyarakat berdatangan untuk memberikan penghormatan di 4 tempat ziarah Agama Buddha. Apabila Chedi Luangta selesai nanti, tentunya akan banyak juga orang yang berdatangan. Setelah Chedi selesai dibangun bukanlah menjadi milik siapa-siapa, akan menjadi milik negara dan milik Buddha Sasana. Pada puncak Chedi juga disemayamkan relik Sang Buddha, relik dari Ariya Savaka, dan relik dari Khruba Acarn untuk dipuja atau diberikan penghormatan oleh orang-orang yang datang. Pada Chedi juga terdapat museum, mungkin akan banyak orang dari manca negara yang akan mencari keberadaan dari museum Luangta Maha Bua, sebelumnya mengetahui kabar bahwa pada tahun 1996 — 1997 Negara Thailand mengalami krisis moneter kemudian terdapat seorang Bhikkhu bernama Luangta Maha Bua mengumpulkan emas untuk menyelamatkan Negaranya agar keluar dari krisis yang dialami, mungkin setelah mengetahui hal ini banyak orang yang akan tertarik untuk mengenal lebih jauh siapakah Luangta Maha Bua.

- Orang-orang yang masih tidak setuju dengan pembangunan Chedi Luangta pun ada. Beberapa juga menunjukan rasa tidak setujunya dengan mengusahakan berbagai hal untuk menghalangi orang lain dalam berbuat kebajikan pada pembangunan Chedi Luangta. Untuk orang-orang yang memiliki cetana tidak baik hingga sedemikian, saat Chedi Luangta selesai pembangunannya nanti tidak perlu datang ke Chedi untuk memberikan penghormatan. Saat dibutuhkan untuk memberikan bantuan tidak bersedia, seperti kaki seekor kura-kura yang jika ditarik selalu masuk kembali ke dalam tempurungnya.


Anumodana.
Bhante Piter Gunadhammo

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com