Sariputta | Resep Melahirkan Anak Dari Alam Dewa Sariputta

Resep Melahirkan Anak Dari Alam Dewa

Bhikkhu Sri Pannavaro Dayaka Mahathera

👁 1 View
2017-09-19 19:31:57

Sang Buddha jelaskan dengan jelas sekali, sampai Saudara sekalian yang ingin mempunyai seorang anak yang baik, ini terutama calon ibu...bisa ! Ada caranya. Sang Buddha juga menunjukkan cara ini kalau ibu-2 kepingin punya anak, kepingin anaknya yang nanti dilahirkan itu datang dari alam dewa bukan dari alam peta (setan).....bisa ! Ada caranya. Tetapi jangan banyak-2 anaknya.

Bagaimana caranya Saudara?

Ibu-2 ini harus bikin persiapan, kalau tidak membuat persiapan tidak mungkin anaknya datang dari alam dewa. Dalam agama Buddha kita yakin bahwa dimana ada kelahiran, sebelum kelahiran itu terjadi pasti ada mahluk yang meninggal, mahluk yang mati. Setelah mahluk itu mati atau meninggal dia akan lahir kembali di alam yang lain, sesuai dengan perbuatannya. Nah, kalau ibu-2 menginginkan anaknya yang dikandung, anaknya nanti yang dilahirkan bisa datang dari alam dewa, perhatikan ini resepnya, jangan Saudara berpikir yang jelek-2.

Seorang ibu yang ingin mempunyai anak yang datang dari alam dewa, bukan dari alam setan, bukan datang dari alam binatang.... bisa, kenapa tidak bisa? Dan tidak usah mengkhawatirkan jangan-2 anak yang dilahirkan ini datang dari alam binatang, jangan-2 anak yang akan dilahirkan ini dari alam peta (setan).

Kalau menginginkan anaknya lahir datang dari alam dewa ini resepnya, seorang ibu harus mempunyai:

1. Medhavini, artinya ibu ini harus agak cerdas, kalau ibunya tidak cerdas tidak mungkin anaknya datang dari alam dewa. Jadi kalau Saudara ingin anak dari alam dewa itu, tidak hanya cukup dengan meminta, mohon, tetapi Saudara harus membuat persiapan. Kalau persiapannya tidak dibuat, tidak cocok sendernya (getarannya), tidak mungkin ada dewa lahir menjadi anak Saudara. Meskipun sudah meminta, yah permintaan dikabulkan, tetapi dikasih anak yang datang dari alam tuyul....mungkin saja.

Pasti diberi apalagi kalau mintanya dengan sungguh-2. Tetapi tunggu dulu, kalau persiapannya tidak beres yang datang juga bukan anak dari alam dewa. Kalau Saudara ingin anak dari alam dewa, tidak hanya sekedar cukup minta atau pasang kaul. Orang pasang kaul itu seperti orang meminta dengan imin-2, lebih baik kalau Saudara berdana untuk vihara saja, tidak usah kaul-kaulan.

Saudara tahu kaul?, "Bhante....nanti kalau saya lulus ujian saya akan dana untuk Bhante satu set jubah". Nah kalau lulus, kalau tidak lulus? enggak jadi dana. Inikan seperti mengiming-imingi orang. "Eh kamu jangan nangis, nanti kalau enggak nangis dikasih permen".....kalau nangis ya tidak diberi permennya. Jangan kepada dewa, kepada yang dihormati, ini kemudian merupakan iming-2. Kalau Saudara ingin berdana, dana....... setelah berdana baru bertekad, "Dengan kekuatan perbuatan baikku ini semoga daganganku bisa lebih baik". Jangan kemudian dibalik, "Kalau daganganku menjadi laris, baru nanti aku akan memberikan sumbangan pelita, kalau enggak laris, ya enggak jadi".

2. Silavati, artinya ibu ini harus punya moral, harus bisa menjaga Pancasila Buddhis. Kalau sering melanggar sila tidak mungkin anaknya datang dari alam dewa.

3. Nah ini agak susah, dalam bahasa Pali disebut Sasudeva artinya seorang calon ibu (seorang istri) harus menghargai mertua dan famili dari suaminya dengan ramah-tamah seperti menghargai para dewa. Karena itu kalau ada menantu perempuan yang tidak cocok dengan mertua, ini tidak mungkin dewa akan terlahir disana. Mulai sekarang kalau ada ketidak cocokan ya diselesaikan saja dengan mertua.

4. Patibadha, artinya seorang istri yang menginginkan anak datang dari alam dewa harus setia kepada suami..

Ke-empat cara ini, perbuatan sikap yang harus Saudara punyai, supaya nanti anak Saudara lahir dari alam dewa. "Inikan "Ibunya"nya Bhante, lalu "Bapaknya" bagaimana? Memangnya boleh sembarangan?" "Bapaknya" juga harus ada syaratnya, syaratnya juga emapat, tetapi sesungguhnya hari ini, saya tidak akan cerita tentang mendapatkan anak dari alam dewa, karena itu syarat untuk 'Bapak" lain waktu saja, separuh dulu. Saya lihat tante-2 ada yang gelong, gelong tahu ya? "Ah.....sekarang Bhate". Apakah yah.....tante-2 masih kepingin punya anak yang datang dari alam dewa?

Apa yang saya jelaskan ini ada artinya, bahwa ingin punya anakpun semuanya itu adalah akibat perbuatan. Jangan harap kalau Saudara tidak mempunyai perbuatan yang baik, tidak mempunyai persiapan yang baik, Saudara akan mendapatkan anak yang baik. Tidak ada kejadian di alam semesta ini yang muncul begitu saja, semua ada sebabnya dan sebabnya itu perbuatan kita masing-2.

Kebahagiaan, keberhasilan adalah akibat perbuatan kita.....kegagalan, kekecewaan, adalah akibat perbuatan kita. Tetapi jangan kemudian Saudara berkecil hati, tidak ada penderitaan yang kekal, kejengkelan, ketidak-berhasilan, rintangan, problem, persoalan..... ada waktunya untuk berakhir. Jangan keburu Saudara patah semangat tetapi juga harus diingat keberhasilan juga tidak bisa bertahan untuk selama-lamanya.

Ada saatnya kita berhasil, ada saatnya kita tenggelam, sukses.....tenggelam, muncul...tenggelam, demikian hidup ini sampai nanti kita mati, sampai lahir kembali, demikian kembali, timbul.....tenggelam, timbul.....tenggelam, timbul lagi dan tenggelam lagi. Apakah Saudara tidak bosan? Oleh karena itulah Saudara sekalian, menghadapi persoalan, menghadapi kesulitan, menghadapi bencana jangan putus asa,oleh karena semuanya itu tidak kekal. demikian pula jika Saudara menghadapi keberhasilan, kesuksesan....jangan takabur, jangan sombong, karena keberhasilan itupun tidak kekal.

Jadi Saudara sekalian...... Keyakinan kita adalah semua perbuatan yang baik dan jahat itu berakibat dan akibat itu si pembuat akan menerimanya sendiri, bukan di turunkan kepada anaknya, bukan pula kepada cucunya.

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com