Sariputta | Negara Baik, Sasana Baik, Jangan Membangun Diri Dengan Tidak Baik Sariputta

Negara Baik, Sasana Baik, Jangan Membangun Diri Dengan Tidak Baik

Luangpho Inthawai Santussako

👁 1 View
2019-04-26 17:12:56

- Terlahir di negara Thailand terhitung sebagai seorang yang beruntung. Kerap kali Luangpho mendengar dari orang yang bepergian ke luar negeri, baik negara yang maju maupun berkembang. Sering kali mengatakan bahwa sekalipun di negara tersebut teratur, namun masih lebih baik tinggal di negara Thailand. Karena di negara Thailand memiliki kemurahan hati, tolong menolong, toleransi, serta saling menghargai dengan berdasarkan pada sebab dan akibat. Keseluruhan nilai luhur ini diperoleh dari Buddha Sasana.

- Luangta Maha Bua mengatakan agar saling memandang dari sisi sebab dan akibat, jangan saling memandang dengan tujuan mencelakai. Hidup bersama haruslah memiliki kemurahan hati, bersedia untuk memberikan maaf, serta memiliki toleransi. Dalam beberapa hal kita perlu untuk memberikan toleransi. Misalnya ketika orang lain datang tidak tepat waktu, langsung memarahinya tanpa menanyakan penyebabnya bukanlah hal yang tepat. Mungkin saja dia datang terlambat karena sakit perut sehingga harus masuk ke toilet, atau terlalu lama berada di dalam toilet, dan sebagainya. Dalam kasus ini memarahinya begitu saja tidaklah benar. Harus memberikan toleransi terhadapnya, dapat memakhlumi disinilah yang dikatakan sebagai gunadhamma. Dalam hidup bersama haruslah saling memandang dari sisi sebab dan akibat.

- Terlahir di negara yang sesuai, tanahnya subur, tidak banyak terjadi bencana, serta terdapat Buddha Sasana. Semua ini disebabkan oleh timbunan jasa kebajikan dari masa lampau. Setelahnya juga haruslah menuntun diri ke arah yang benar. "Patirupa desa vaso ca pubbe ca katapuññata attha samma panidhi." Ini termuat dalam berkah utama. Namun beberapa orang menjadi lupa diri. Setelah terlahir di tempat yang sesuai, malahan membangun diri dengan tidak benar. Mengambil seluruh hal yang tidak baik untuk diri sendiri. Mabuk-mabukan, berkeliaran tengah malam, berjudi, malas bekerja serta melakukan seluruh abhaya mukha atau sesuatu yang membawa ke jalan kemerosotan.

- Ajaran Buddha Sasana mengajarkan untuk berpikir baik, berucap baik, dan bertindak baik. Berpikir baik disini adalah berpikir pada jalan yang benar, ini perlu dipelajari. Berbuat baik adalah memiliki sila, tidak membunuh makhluk hidup dan sebagainya. Berucap baik, yaitu tidak berbohong, mencela, ataupun memfitnah sehingga menyebabkan perpecahan. Apabila hanya muncul dalam pikitan saja, orang lain masih belum dapat menangkapnya. Namun pada dasarnya seluruhnya berawal dari pikiran. Jika pikiran baik, perbuatan dan ucapan juga akan baik. Apabila pikiran tidak baik, perbuatan dan ucapan yang dikeluarkan juga akan tidak baik. Karena itu Sang Buddha mengajarkan untuk memperhatikannya dari awal kemunculannya. Yaitu dengan memiliki pengendalian terhadap pikiran. Ini dapat dilatih dengan cara melakukan samadhi.

- Setelah memiliki samadhi yang baik akan memiliki pengendalian terhadap pikiran, ucapan, dan perbuatan. Setelahnya juga dapat mempelajari dan mendalami Dhamma ajaran Sang Buddha.

Anumodana.
Bhante Piter Gunadhammo

 

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com