Sariputta | Mulai dari Diri Kita Sariputta

Mulai dari Diri Kita

Bhikkhu Sri Pannavaro Dayaka Mahathera

👁 1 View
2017-09-16 19:33:53

Ada tajuk rencana di sebuah koran yang judulnya menarik, yaitu; "Mengapa masih sajakah ada tindak kejahatan?" Artinya mengapa di bumi ini, di negara ini, masih saja ada tindak kejahatan. Kelihatannya kalimat ini baik, tetapi akan lebih baik kalau diganti dengan kalimat, "Apakah saya sudah berhenti berbuat jahat?"

Mengapa kita hanya menuntut orang lain saja dan tidak pernah menuntut diri kita sendiri dulu, "Apakah saya sudah berubah menjadi lebih baik?" Kalau kita hanya menuntut, menggugat, mendemo, nanti yang ada di dalam benak kita hanya ada kebencian dan kemarahan saja. Tidak pernah ada perbaikan untuk diri kita sendiri.

Saya ingin memberikan contoh. Seorang ayah, seorang suami tentu menginginkan keluarganya tenteram, sejahtera, dan saling menghargai. tetapi, jika suami itu sendiri, ayah itu sendiri tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri lebih dahulu, mudah marah, mudah tersinggung, tidak bisa berpikir secara dewasa; maka si suami, si ayah akan menjadi sumber ketegangan di dalam rumah tangganya sendiri, sumber masalah di keluarganya sendiri. Tidak masuk akal apa bila dia mengharapkan rumah tangganya menjadi harmonis dan bahagia. Kalau si suami, si ayah menginginkan keluarganya harmonis, bahagia, tidak banyak ketegangan; dia harus mulai memperbaiki dirinya sendiri terlebih dahulu.

Demikian juga seorang ibu, seorang istri. Seorang ibu atau istri hendaknya tidak hanya menuntut. Menuntut anak-anaknya, menuntut suaminya, supaya keluarganya tenang, tenteram, tidak selalu dalam ketegangan, tidak selalu diliputi suasana yang panas. Hal itu seharusnya dimulai dari diri si ibu sendiri terlebih dahulu. Kalau si ibu selalu marah-marah, selalu curiga, sulit diajak berunding, menimbulkan ketegangan, maka si ibu akan menjadi seumber kekacauan di dalam rumah tangganya itu. Bagaimana mungkin si ibu mengharapkan rumah tangganya damai dan bahagia, padahal dia sendiri yang menjadi sumber ketegangan dalam keluarganya? Omong kosong !

Kalau kita menjaga diri kita sendiri, sama artinya dengan menjaga orang lain, karena kita sendiri tidak membuat masalah untuk orang lain. Kalau kita ingin menjaga orang lain, agar mereka tidak susah, tidak menderita, caranya adalah, jagalah diri kita sendiri lebih dulu. Kalau kita ingin menjaga orang lain, tetapi kita sendiri tidak mau mengendalikan diri kita sendiri, itu tidaklah mungkin. Justru kita yang menjadi sumber ketegangan, sumber persoalan bagi keluarga, bagi orang lain.

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com