Sariputta | Menilai Diri Sendiri Sariputta

Menilai Diri Sendiri

Luangpho Inthawai Santussako

👁 1 View
2019-04-26 15:47:03

- Total dana pembangunan Chedi Luangta Maha Bua yang telah terkumpul saat ini sejumlah 7xx,xxx,xxx,xx ฿. Saat ini sudah masuk dalam tahap penataan. Jika dalam pembangunan biaya yang dikeluarkan masih dapat dikatakan sedikit pada setiap kalinya, pada bagian ini akan terasa cukup besar setiap kali pengeluarannya. Mengenai Chedi Luangta tidaklah perlu khawatir apakah akan menjadi beban nantinya. Luangpho pernah mengatakan bahwa Chedi akan merawat Chedi sendiri, dana dari orang-orang yang datang untuk memberukan penghormatan pada Chedi Luangta tentunya cukup untuk merawat Chedi, yang Luangpho khawatirkan adalah para pengurus Yayasan yang bisa saja jatuh ke alam Peta jika menyalahgunakan dana Chedi.

- Sebelum akan menilai orang lain, diri sendiri haruslah lebih dari orang yang akan dinilai. Bukan hanya menunjuk pada orang sementara diri sendiri juga tidak baik. Jika umat awam mengkritik seorang Bhikkhu, Luangpho akan bertanya kembali apakah umat awam yang ingin memperbaiki seorang Bhikkhu telah menjalankan Pañcasila dengan baik. Umat awam ingin memperbaiki Bhikkhu, Bhikkhu juga ingin memperbaiki umat awam. Apabila kelakuan seorang Bhikkhu tidak sesuai dengan Dhamma dan Vinaya, Luangpho sendiri akan melihat pada diri sendiri kemudian menegurnya karena Luangpho menjaga 227 Sila serta Dhamma dan Vinaya dari Sang Buddha. Jika berada dalam status yang lebih tinggi, barulah dapat memberikan teguran.

- Bhikkhu Ananda pernah bertanya kepada Sang Buddha mengenai Sasada yang akan menggantikan setelah Sang Buddha Parinibbana. Sang Buddha mengatakan bahwa "Dhamma dan Vinaya yang akan menjadi Sasada bagi anda semua setelah Tathagata tiada."

- Sebelum akan Parinibbana Sang Buddha pernah berpesan kepada Bhikkhu Ananda agar Bhikkhu Saṅgha dapat mengurangi peraturan-peraturan kecil yang tidak begitu penting di dalam sidang Saṅgha. Karena merasa sangat sedih, Bhikkhu Ananda tidak terpikir untuk menanyakan mengenai apa sajakah peraturan kecil dalam Vinaya yang dimaksud. Setelah Sang Buddha Parinibbana, Bhikkhu Saṅgha mengadakan sidang pertama di Gua Satabana. Dalam sidang tersebut Bhikkhu Ananda menyampaikan perkataan dari Sang Buddha mengenai peniadaan peraturan kecil, karena kelalaian dari Bhikkhu Ananda yang tidak menanyakan peraturan kecil apa sajakah yang dimaksud, Bhikkhu Saṅgha menyalahkan Bhikkhu Ananda, dan Bhikkhu Ananda pun menerimanya. Bhikkhu Maha Kassapa sebagai pimpinan dalam sidang menanyakan pendapat dari Bhikkhu Saṅgha. Bhikkhu Saṅgha yang berjumlah 500 orang yang berada dalam sidang serta keseluruhannya merupakan Arahat memiliki pendapat yang berbeda-beda; ada yang mengusulkan bahwa peraturan kecil yang dimaksud adalah Sila dalam Abhisamacara yang beberapa poinnya mengatur tentang larangan bagi seorang Bhikkhu untuk membiarkan rambut panjang, memelihara jenggot, memelihara kuki, membiarkan bulu hidung tumbuh sampai leluar hidung, apabila peraturan ini ditiadakan saat itu tentunya Buddha Sasana tidak dapat bertahan sampai saat ini; sebagian juga berpendapat jika peraturan yang dimaksud adalah Sekkhiya Vatta, para Bhikkhu yang sebelumnya berasal dari kasta ksatria keberatan jika peraturan dalam Sekkhiya di tiadakan, Sekkhiya merupakan peraturan yang membuat seorang Bhikkhu tampak anggun, seperti misalnya aturan mengenai cara makan. Karena dapar mengetahuinya secara pasti, Bhikkhu Maha Kassapa pun mengusulkan agar tidak mengurangi peraturan Vinaya yang telah ditetapkan oleh Sang Buddha. Seandainya beberapa peraturan ditiadakan, pastinya cara hidup dari para Bhikkhu akan banyak yang merosot.


Anumodana.
Bhante Piter Gunadhammo

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com