Sariputta | Menghias Peti Mati Untuk Mayat Sariputta

Menghias Peti Mati Untuk Mayat

Luangpho Inthawai Santussako

👁 1 View
2019-04-26 15:53:58

- Kemarin Luangpho pergi menerima undangan makan di Desa Nakhamnoi, dalam acara syukuran rumah baru. Hari ini makan di Vihara, namun besok pergi ke Rumah Sakit Srinagarind Khonkaen. Luangpho sebagai pimpinan dari Yayasan dalam membantu biaya perawatan dari Bhikkhu Saṅgha yang sakit dan dirawat di Rumah Sakit Srinagarind Khonkaen, besok setelah seslesai makan disana akan langsung menuju ke ruang rapat. Yayasan ini dapat dikatakan telah memberikan manfaat yang cukup besar, khususnya bagi Khruba Acarn di wilayah Thailand Timur Laut, disaat menderita penyakit tidak tahu harus pergi kemana dan jika pergi ke Bangkok juga tidak tahu akan menjalani perawatan dengan cara bagaimana. Yayasan Rumah Sakit Srinagarind Khonkaen telah banyak membantu beberapa Khruba Acarn yang memiliki nama besar. Di Rumah Sakit ini terdapat lantai khusus untuk Bhikkhu Saṅgha dan merawat para Bhikkhu yang sakit sesuai dengan Dhamma dan Vinaya. Luangpho telah menjadi Kepala Yayasan dalam membantu menangani Bhikkhu Saṅgha yang sakit selama beberapa beberapa periode sejak dibentuknya Yayasan. Sebenarnya sudah ingin mengundurkan diri karena usia yang sudah tua, namun pengurus Yayasan memohon agar Luangpho tetap sebagai Kepala Yayasan. Luangpho pun menerimanya demi kepentingan umum, namun mengatakan kepada pengurus Yayasan agar tidak membuat masalah serta bersih dalam mengelola keuangan. Karena Luangpho sudah tua, jangan sampai ada cacat, bukanlah soal takut akan kehilangan nama besar, namun dampak buruk dari itulah yang akan menjadi masalah, padahal Luangpho sendiri tidak tahu-menahu persoalannya. Luangpho bukanlah seorang yang berambisi besar, hanyalah orang sederhana yang tinggal di dalam hutan.

- Demi manfaat khalayak umum, Luangpho pun mengusahakannya. Yayasan di Rumah Sakit Srinagarind juga tidaklah hanya untuk membantu menangani Bhikkhu Saṅgha yang sakit saja, namun membantu Maechee juga. Karena Maechee juga adalah pertapa, hidup terpisah dari keluarga. Baik Bhikkhu Saṅgha maupun Maechee juga memiliki peluang untuk sakit. Kemudian mengenai biayanya, beberapa dari beliau juga tidak dapat menanggung biaya pengobatan. Karena setelah ditahbiskan sebagai Samana hanya berusaha sungguh-sungguh untuk Patipada Sila dan Patipada Dhamma. Bagi Khruba Acarn yang memiliki perolehan yang berlimpah mungkin tidaklah masalah, beliau dapat ditanggung oleh murid-murid beliau, namun beberapa Bhikkhu juga tidak memiliki banyak perolehan sehingga harus dibantu oleh Yayasan untuk menanggung biaya perawatan ketika sakit. Meskipun demikian, Luangpho juga mengatakan kepada pengurus Yayasan agar teliti dalam memberikan bantuan, perlu melihat asal-usul dari Bhikkhu yang bersangkutan serta ada yang menjaminnya atau tidak. Jangan sampai karena sakit lalu ditahbiskan menjadi Bhikkhu agar dapat dirawat gratis, kemudian meninggalkan keBhikkhuan setelah penyakitnya sembuh.

- Beberapa waktu lalu ada Bhikkhu dari Chiangmai yang menderita penyakit jantung. Beliau mengatakan kepada Luangpho mengenai penyakitnya, katanya akan merasa sangat sesak untuk bernafas, namun tidak tahu harus merawat penyakitnya dimana. Luangpho juga langsung merujuknya ke Rumah Sakit Khonkaen. Kemudian segera dioperasi disana dengan biaya yang ditanggung oleh Yayasan, untuk biaya operasinya menghabiskan ratusan ribu Baht. Belum lama ini bertemu dengan Bhikkhu itu di Provinsi Nakhon Ratchasima. Beliau mendekati Luangpho untuk berterima kasih dan mengatakan keadaannya yang sudah jauh lebih baik serta dapat bernafas dengan lega. Luangpho juga hanya mengatakan kepadanya untuk bersungguh-sungguh Bhavana. Itu saja, Luangpho menjadi Kepala Yayasan peduli Bhikkhu Saṅgha yang sakit serta membantu Rumah Sakit dalam hal pembangunan maupun peralatan kedokteran bukanlah sebagai bentuk membangun jalan demi diri sendiri, agar ketika sakit nanti dapat dengan mudah dirawat di Rumah Sakit karena banyak berjasa terhadap Rumah Sakit serta banyak kenal dengan dokter. Sama sekali tidak berpikiran demikian, yang ada hanyalah bertekad dengan kebajikan yang dilakukan dari membantu Bhikkhu Saṅgha yang sakit serta membantu mendanakan berbagai peralatan kedokteran agar dapat menjadi manfaat bagi orang banyak, semoga dengan seluruh jasa kebajikan itu tidak sampai menderita sakit sehingga harus dirawat di Rumah Sakit, kalau memang sudah waktunya lebih baik meninggal dunia dengan mudah tanpa perlu waktu lama untuk dirawat di Rumah Sakit.

- Sang Buddha memberikan pesan terakhir sebelum meninggal dunia kepada Buddha Mamaka dengan mengatakan "Segala yang terbentuk adalah tidak kekal, karena itu berusahalah demi diri sendiri dan demi yang lainnya." Segala sesuatu yang terbentuk adalah tidak kekal, kalimat ini terdengar begitu dalam. Sang Buddha seolah memberikan amanat kepada seluruh Buddha Mamaka sebelum beliau tiada. Beliau mengatakan agar berusahalah untuk diri sendiri. Apabila dapat membangun diri sendiri agar memiliki Gunadhamma dengan pikiran yang baik, ucapan baik, serta perbuatan yang baik; inilah suatu hal yang paling mulia. Selanjutnya mengusahakan juga untuk yang lainnya, untuk manfaat bagi masyarakat umum juga memperhatikannya. Misalnya dengan membantu pembangunan Sekolah, Rumah Sakit, peralatan kedokteran, dan lain-lain. Namun janganlah hanya memperhatikan di bagian luar saja, kepentingan umum sekalipun dibangun semewah apapun tetap saja tidak dapat sebanding dengan membangun diri sendiri agar menjadi orang yang baik. Dalam hal ini diri sendirilah yang harus melihatnya pada diri sendiri. Tidak ada siapapun yang lebih mengenal diri sendiri lebih daripada diri sendiri. Lihatlah pada diri sendiri, saat ini sudah sebaik apa. Kalau hanya mementingkan bagian luar saja sementara bagian dalam tidak ada perbaikan sama sekali, akan sama seperti mayat di dalam peti mati. Meskipun bagian luar dari peti mati dihias dengan indah atau bahkan berlapis emas, tetap saja yang disimpan di dalamnya adalah mayat manusia yang membusuk. Luangpho tidak mengatakan hal ini untuk menunjuk kepada siapapun, mengatakan hal ini untuk siapapun yang mendengarnya agar dapat memperbaiki diri sendiri.


Anumodana.
Bhante Piter Gunadhammo

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com