Sariputta | Melihat Kepada Siapa Yang Lebih Tinggi Sariputta

Melihat Kepada Siapa Yang Lebih Tinggi

Luangpho Inthawai Santussako

👁 1 View
2019-04-26 15:23:48

Satu kisah dalam Jataka pada saat Raja Brahmadatta berkuasa, dalam satu kehidupan Bodhisatta terlahir sebagai Raja Brahmadatta. Pada suatu kali Raja Brahmadatta menyamar dengan berpenampilan sebagai penduduk biasa untuk mengetahui bagaimana kehidupan di masyarakat. Beliau juga pergi menyamar bersama dengan gurunya. Sesampainya di pemukiman penduduk terdapat salah seorang yang dapat mengenali Sang Raja dan kemudian mempersembahkan sajian yang sebaik mungkin diberikan oleh penduduk desa untuk dipersembahkan kepada Sang Raja. Raja Brahmadatta menerima persembahan tersebut lalu memberikan kepada gurunya, Sang guru menerimanya kemudian memberikannya kepada seorang pertapa, seorang pertapa memberikan persembahan itu lagi kepada Pacceka Buddha, selanjutnya Pacceka Buddha menyantap sajian yang dipersembahkan secara bertahap tersebut. Melihat hal ini penduduk yang memberikan persembahan tersebut merasa bingung dan bertanya kepada Raja mengenai alasannya mempersembahkan kembali sajian yang diterimanya. Alasan yang diberikan oleh Sang Raja adalah karena melihat bahwa gurunya lebih tinggi dari dirinya dan pantas untuk diberikan persembahan. Selanjutnya penduduk tersebut bertanya kepada guru dari Raja mengenai alasannya mempersembahkan persembahan yang diterimanya kepada pertapa. Guru dari Raja berkata kalau dia memang pantas menerimanya atas Sati Pañña yang dimiliki; namun seorang pertapa lebih tinggi darinya dalam hal pelaksanaan Sila, hidup yang bergantung pada pemberian dari orang lain, serta Sati Pañña. Kemudian ditanyakan lagi pertanyaan serupa kepada pertapa tersebut, pertapa itu mengatakan jika beliau melihat Pacceka Buddha lebih tinggi darinya karena telah terbebas dari seluruh Asava Kilesa atau mencapai Arahat. Selanjutnya penduduk menanyakan kepada Pacceka Buddha mengenai alasannya menyantap hidangan yang dipersembahkan secara bertahap tersebut. Pacceka Buddha menjawab dengan mengatakan karena beliau tidak melihat siapapun lagi yang lebih tinggi darinya. Seperti inilah seharusnya memberikan persembahan, harus dapat memilih siapa yang berhak untuk menerimanya.

- Dalam acara hari kelahiran Luangpho yang akan datang ini, seluruh dana yang diperoleh akan didanakan kembali untuk penataan bagian dalam museum dari Chedi Luangta Maha Bua yang sedang dibangun di Wat Pa Ban Taad. Dana yang diperoleh pada acara pelimpahan jasa bersama beberapa waktu lalu berjumlah satu juta Baht lebih dan telah ditranfer seluruhnya kedalam rekening Chedi Luangta. Luangpho melihat bahwa pembangunan Chedi Luangta di Wat Pa Ban Taad sebagai prioritas untuk saat ini, adalah wujud dari balas budi terhadap jasa dari seorang guru atau orang yang pantas untuk dijunjung. Jadi Chedi Luangta di Wat Pa Ban Taad haruslah diusahakan sepenuh kemampuan agar dapat selesai, setelahnya apakah akan membangunnya di WATPANAKHAMNOI akan dipikirkan lagi kemudian, yang terpenting adalah berdiri dahulu di Wat Pa Ban Taad.

- Banyak sedikitnya dana yang akan diperoleh dalam acara nantinya bukanlah masalah. Apa yang Luangpho sampaikan juga bukan berarti menyarankan agar mendanakan seluruh uang di dalam tas. Luangpho hanya berharap agar siapapun yang berdana dalam acara ini tidak akan terlahir dengan kondisi pikiran yang kurang baik, semoga selalu memiliki kecerdasan dan kebijaksanaan yang tinggi.

Anumodana.
Bhante Piter Gunadhammo

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com