Sariputta | Mabuk Dunia Sariputta

Mabuk Dunia

Luangpho Inthawai Santussako

👁 1 View
2019-04-26 16:08:04

- Luangpho ingin mengumumkan lagi mengenai acara melakukan kebajikan untuk pelimpahan jasa bersama yang akan diadakan tanggal 19 ini. Bagi yang sudah mengetahuinya, juga tidak apa. Namun untuk orang yang belum mengetahuinya, Luangpho menyampaikan agar orang yang belum mengetahuinya menjadi tahu setelah mendengar ini. Pada sore hari di tanggal 18, Bhikkhu Saṅgha akan membacakan paritta pemberkahan. Besok paginya Bhikkhu Saṅgha akan pindapatta. Setelah itu berdana untuk menanam dan melimpahkan jasa kebajikan. Seperti yang telah diketahui bahwa acara kali ini merupakan bagian dari pengumpulan dana untuk pmbangunan Chedi Luangta Maha Bua. Mungkin masih dapat diingat bahwa dahulu Luangpho pernah bertekad untuk membantu dana pembangunan Chedi Luangta senilai 50,000,000.00 ฿. Meskipun saat ini janji itu telah terpenuhi, namun pembangunan Chedi Luangta masih belum selesai. Masih terdapat lagi bagian-bagian lainnya agar Chedi Luangta dapat menjadi lebih sempurna. Tentunya masih akan mengusahakan untuk mengulurkan bantuan lagi. Bukankan lebih banyak akan lebih baik. Jasa kebajikan yang didapat juga akan lebih banyak jika melakukan semakin banyak kebajikan. Seperti memiliki banyak uang, juga tentunya lebih baik dibandingkan hanya memiliki sedikit uang.

- Bagaimanapun hidup di dunia ini, jangan sampai terlalu mabuk pada dunia. Mabuk akan harta benda, kedudukan, cara hidup, dan yang lainnya. Apalagi sampai berpikiran bahwa akan tinggal di dunia ini selamanya, tidak akan tua, sakit, dan mati. Seolah dunia ini berada di dalam genggaman tangan, diri sendiri tidak dapat mengalami kematian. Harus sering kali mengingat bahwa suatu hari nanti pasti akan mengalami usia tua, sakit, dan kematian pada akhirnya. Tanyakanlah apakah diri sendiri telah banyak mengumpulkan jasa kebajikan, telah hidup sesuai dengan Dhamma, juga tidak menyakiti diri sendiri dan orang lain. Mabuk arak, morfin, ganja, heroin, ataupun beer akan ada titik akhir akan efeknya. Namun mabuk kilesa, lobha, dosa, moha, perolehan, kedudukan, serta mabuk terhadap dunia ini selama kurun waktu yang sangat panjang. Oleh karena itu, perlu menggunakan Dhamma ajaran Sang Buddha untuk mengatasi hal ini. Bagi diri sendiri, mungkin masih ragu dengan Dhamma. Namun Sang Buddha telah dapat menjaminnya, para ariya hingga Khruba Acarn di zaman sekarang juga menjaminnya. Bahwa Dhamma ajaran Sang Buddha sesuai dengan kebenaran, sejalan dengan hukum sebab dan akibat, dan akan memperoleh hasil setelah mengujinya. Bawalah Dhamma ini untuk meperbaiki pikiran, ucapan, dan perbuatan diri sendiri. Setelah itu akan dapat untuk meyakininya, meyakini dan berjalan mengikuti Dhamma Sang Buddha serta ajaran yang dijalani oleh Khruba Acarn. Jangan berpikiran bahwa apa yang Luangpho sampaikan adalah Dhamma milik Luangpho. Luangpho menyampaikan Dhamma ajaran Sang Buddha sebagaimana yang telah dipelajari.

- Terkadang dalam memberikan teguran, masing-masing dari Khruba Acarn akan menggunakan cara yang berbeda. Khususnya Luangta Maha Bua, dalam memberikan teguran, rasanya perkataan beliau sangatlah terasa keras dan menyakitkan. Beliau akan mengatakan secara terus terang. Umpamanya seperti memberikan pukulan secara telak. Namun ketika direnungkan lebih dalam, perkataan yang beliau lontarkan berdasarkan dengan kebenaran dan beralasan. Kalau Luangpho tidak dapat melakukan seperti itu, karena bukan karakter Luangpho. Kalau Luangta melakukannya secara langsung, sementara Luangpho akan lebih lembut. Namun walaupun lembut, membuatnya agar tajam. Kalau orang bilang, seperti silet yang dilapisi madu. Saat pergi ke Chiangmai beberapa waktu lalu, ada seorang yang cukup memiliki kedudukan menyampaikan sesuatu. Dia mengatakan kalau ceramah Luangpho itu halus, namun sangat menusuk. Untuk dirinya sendiri akan mendengarnya, namun merasa ngeri jika memutarnya untuk diperdengarkan kepada orang lain. Rasanya Luangpho berbicara sudah cukup lembut. Namun di dunia ini tentunya ada saja yang dapat tersinggung dengan suatu perkataan. Tidaklah mungkin untuk menemukan semua orang sependapat terhadap satu hal. Di dunia ini ada orang baik dan juga orang jahat. Walaupun merupakan kebenaran, dapat saja ucapan dari orang baik menyinggung perasaan orang yang jahat. Demikian juga sebaliknya, perkataan dari orang jahat juga dapat menyinggung orang yang baik. Para pandita (bijaksanawan) juga masih dapat menerima kalau perkataan dari orang baik yang menyinggung perasaan orang jahat.

- Berbeda dengan Khruba Acarn zaman dahulu yang menyampaiakan Dhamma tanpa panjang lebar. Beliau menyampaikan Dhamma secara singkat berdasarkan apa yang memang beliau telah mengerti. Kalau Luangpho akan berbicara lebih panjang mengenai berbagai persoalan. Karena memang sejak awalnya Luangpho membawa kebodohan, saat ini menyampaikan berbagai kebodohan tersebut agar murid-murid Luangpho menjadi pandai. Bahkan mungkin masih juga bodoh hingga saat ini. Jika memang semua yang disampaikan berupa kebodohan, harus bagaimana lagi, memang seperti inilah adanya. Akan tetapi, apapun yang disampaikan akan diusahakan agar sesuai dengan Dhamma ajaran Sang Buddha serta kehidupan di masyarakat saat ini. Mengajarkan agar menjadi orang yang memiliki Gunadhamma, siladhamma, dan cariyadhamma. Kesimpulannya adalah mengajarkan untuk memiliki pikiran baik, perbuatan baik, serta ucapan baik. Apabila memang yang Luangpho Int sampaikan itu hitam tanpa sedikitpun tampak abu-abu, silahkan datang mengatakannya. Luangpho juga ingin mendengarnya, karena Luangpho telah berbicara cukup banyak. Di dalam bentuk CD juga sudah lebih dari 100 edisi. Dalam satu kepingnya per satu edisi juga terdapat 25 atau lebih judul. Mungkin saja memang ada perkataan Luangpho yang dapat menyinggung. Namun Luangpho tidak memiliki kehendak untuk menyakiti perasaan siapapun. Setelah menyampaikan juga selesai sampai disana. Hanya menunjukan jalan yang lurus saja, agar dapat menjadi orang baik.

- Belakangan ini berita banyak menyampaikan persoalan-persoalan yang memusingkan. Sehubungan dengan akan adanya peralihan pemerintahan. Siapapun yang mendengarnya, jantungnya pun akan berdetak kencang. Masing-masing juga ingin menyampaikan pendapat. Setiap orang juga ingin menunjukan sisi buruk orang lain. Keseluruhannya juga merupakan masalah kilesa. Berkeinginan untuk menjadi pejabat, menteri, atau perdana menteri. Ini juga sebagiannya berupa kilesa, walaupun memang tidak ada salahnya orang berkeinginan. Namun memang demikianlah adanya, karena kita memang hidup di dunia dari kilesa. Hanya saja jangan sampai berlebihan, jangan menunjukan kilesa secara berlebihan. Cara untuk mencapainya disini juga sangatlah penting. Apabila mencapainya dengan jalan yang sesuai dengan hukum perundang-undangan yang berlaku, tentunya adalah baik. Namun jika mencapainya dengan menggunakan jalan yang bertentangan dengan hukum perundang-undangan yang berlaku, maka akan memberikan dampak buruk bagi peraturan yang telah ada. 

- Luangpho hanya selalu memberikan doa, semoga hidup bahagia di jalan dunia maupun Dhamma serta mata dapat melihat Dhamma pada akirnya. Hiduplah sesuai untuk dapat diterima di dunia ini juga berada pada jalan Dhamma. Mengikuti Dhamma ajaran Sang Buddha untuk dapat berjalan di jalan yang lurus hingga sampai pada tujuan.


Anumodana.
Bhante Piter Gunadhammo

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com