Sariputta | Kamma Anak Kecil | Pertanyaan dan Jawaban Sariputta

Kamma Anak Kecil | Pertanyaan dan Jawaban

Bhikkhu Uttamo

👁 1 View
2017-09-19 20:03:59

Namo Buddhaya Bhante,
1. Bagaimana caranya menambah karma baik untuk anak kita yang masih kecil, mengingat mereka belum mempunyai kemampuan untuk berbuat karma baik sendiri ?
2. Apakah dengan berdana mengatasnamakan anak tersebut bisa membantu ?
3. Apakah kalo mereka membantah atau melakukan sesuatu yg menjengkelkan orang tuanya (walaupun mereka tidak bermaksud demikian) bisa mendapatkan karma buruk ?
Terima kasih atas jawaban Bhante.

Jawaban:

1. Adalah niat orangtua yang sangat baik dan mulia untuk mengajarkan perilaku sesuai Dhamma kepada anak-anak di usia dini. Kiranya semakin awal anak dikenalkan dengan Dhamma, semakin baik pula pengaruhnya untuk perkembangan batin anak di masa depan.

Di usia dini, anak dapat diajarkan melakukan kebajikan yang sederhana, misalnya berbagi makanan dengan adik atau teman atau tetangganya. Anak juga dapat dibimbing untuk menolong hewan yang menderita, misalnya dengan melepas mahluk ke alam bebas atau fangsen. Anak juga dapat dianjurkan untuk menghindari pembunuhan terhadap semut, nyamuk serta binatang lemah lainnya. Tentunya masih sangat banyak perilaku baik yang dapat diajarkan orangtua kepada anak sesuai dengan kondisi yang ada, termasuk mengajarkan anak membaca paritta maupun melakuan upacara ritual Buddhis. Pendidikan kemoralan anak seperti ini memang menjadi salah satu tugas orangtua terhadap anak-anaknya.

2. Orangtua ketika berdana bisa saja diatasnamakan anak yang masih kecil. Tindakan ini termasuk tambahan kebajikan untuk orangtua. Namun, tentu akan lebih baik, apabila kondisi memungkinkan, anak dibantu menyerahkan dana itu sendiri kepada mereka yang memerlukannya. Misalnya, anak sering diajak menyaksikan orangtua ketika menyerahkan dana ke panti asuhan atau yayasan sosial. Dengan demikian, anak dilatih untuk terbiasa berbuat baik. Setelah anak nantinya menjadi dewasa, ia tidak akan
canggung lagi untuk berbuat baik kepada mereka yang membutuhkannya. Apabila tahap ini dapat dicapai, maka salah satu tugas orangtua dalam mendidik kemoralan anak dapat terlaksana.

3. Dalam pengertian Buddhis, kamma adalah niat. Ketika anak membantah atau berperilaku yang menjengkelkan, apabila sikap itu dilakukan dengan sengaja, tentulah tindakan tersebut dapat disebut sebagai kamma buruk. Apabila demikian halnya, maka telah menjadi tugas orangtua untuk menasehati dan mengarahkan anak-anaknya agar di masa depan mereka tidak lagi melakukan kamma buruk. Apabila tindakan mereka tidak disengaja, maka orangtua tetap berkewajiban mengajarkan perilaku baik kepada anak-anaknya sehingga di masa depan mereka tidak mengulang perilaku buruk tersebut.

Semoga jawaban ini dapat bermanfaat untuk mendidik anak-anak di usia dini agar mereka berperilaku sesuai Ajaran Sang Buddha.

Semoga selalu berbahagia.

Salam metta,
B. Uttamo

Sumber : www.samaggi-phala.or.id

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com