Sariputta | Jadikan Kebahagiaan dalam Usaha Sebagai Gaya Hidup Sariputta

Jadikan Kebahagiaan dalam Usaha Sebagai Gaya Hidup

Bhikkhu Uttamo

👁 1 View
2017-09-14 05:46:33

Tentunya kita sangat senang dengan usaha untuk menggapai sesuatu sampai kita menghabiskan energi kita untuk hal tersebut.”

Inilah beberapa kata pembuka dari Bhikkhu Uttamo dalam Dhammatalk “The Joy of Effort” yang diselenggarakan oleh KMB Dharmayana Universitas Tarumanagara pada Minggu (24/4) di The Palms Ballroom, Mall Taman Palem, Jakarta, sebagai salah satu rangkaian acara Dharmayana Buddhist Festival 2016. Dhammatalk ini sebenernya juga mengundang Arya Vandana, pendiri Buddhist Reborn sebagai pembicara dan Roby Oktober sebagai moderator. Namun sangat disayangkan, Arya Vandana tidak dapat hadir karena sedang sakit demam berdarah.

Bhante Uttamo memberi contoh, kita senang naik gunung tetapi yang kita suka hanya proses saat naik gunung dan setelah berada di atas, kita foto-foto dan langsung turun. Atau bisa juga melihat matahari terbit dari suatu ketinggian, saat jarum jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi dan mulai panas, kita akan turun. “Kenapa tidak ditunggu sampai matahari terbenam?” celetuk Bhante yang disambut gelak tawa hadirin yang datang.

Menurut Bhante Uttamo, itulah “the joy of effort” (bahagia dalam berusaha), yang senangnya itu waktu usahanya saja.

Bhante juga menyebutkan bahwa pada dasarnya manusia itu mengalami kebosanan. Seperti di pekerjaan dan kehidupan rumah tangga. Di pekerjaan, saat seorang baru membuka toko baru, mereka sangat semangat dalam menjalaninya, setiap hari buka toko, besoknya buka toko, besoknya lagi buka toko. Tapi lama kelamaan, mereka bosan dengan rutinitas yang sama, akhirnya usahanya menurun karena kebosanan tersebut

Atau di kehidupan rumah tangga, bosan dengan pasangannya sendiri. Ingat pada saat Anda pertama kali berusaha untuk mendapatkannya di antara banyaknya saingan, membeli jam tangan dan sepeda motor yang bagus untuk mendapatkan hatinya, tetapi saat Anda sudah mendapatkannya, Anda bosan dengan pasangan.

Orang-orang mengatakan ini semangat gelembung sabun, yang pada saat di awal gelembung tersebut ditiup, gelembung akan membesar yang berarti semangatnya menggebu-gebu, tetapi lama kelamaan gelembung tersebut akan meletus, lemah dan hilang, seperti usaha yang juga semakin lama semakin menurun.

Orang-orang yang mengalami kebosanan ini harus dibangkitkan lagi semangatnya dengan cara mengingat tujuan awal kalian dalam berusaha mewujudkan sesuatu yang diinginkan.

Bhante melanjutkan, “Namun bagaimana kalau kita hanya kebetulan bertemu dengan pasangan yang tidak kita harapkan?” Jawabannya ada di dalam pola pikir masing-masing. Contohnya, Anda sudah berusaha mencari pasangan sesuai dengan tipe Anda, melamar ke sana ke sini, tetapi tidak ada yang mau dengan Anda. Namun ada satu orang yang mau dengan Anda padahal Anda tidak suka dengannya. Di sinilah Anda harus mengubah pola pikir Anda. Pasangan Anda dapat menerima Anda dan dia mau dengan Anda, inilah kelebihannya. Hal inilah yang dapat membangkitkan usaha Anda dalam menyukainya juga. Melihat sisi positif sebagai suatu motivasi Anda untuk berjuang dan berusaha.

Saat kita merasa diri kita sudah sangatlah cukup, cobalah mulai untuk berbagi. Bagikan the joy of effort itu untuk orang lain bukan hanya kepada diri sendiri.

Pakaianmu cukup, makananmu cukup, sisanya untuk anak-anak dan keluargamu. Kalau kita merasa diri kita sudah cukup, itulah saatnya berbagi. Kita akan sadar bahwa orang lain membutuhkan perhatian. Saat diri kita cukup untuk makan, kita bisa mempekerjakan orang lain agar mereka juga dapat makan. Dengan demikian, the joy of effort ini akan terus ada dan dijaga karena adanya motivasi untuk berbagi kepada orang lain. Effort kita akan menjadi bertanggungjawab kepada orang lain.

Menurut Bhante, the joy of effort ini adalah suatu gaya hidup, supaya kita punya itu maka kita harus ada yang menjadi motivasi, hal ini bisa dilakukan dengan cara:

  1. Suka, awalnya kita harus menyukai suatu hal yang kita kerjakan, ini akan membangkitkan semangat dan motivasi kita untuk melakukannya, sehingga usaha yang kita beri akan lebih maksimal.
  2. Kesenangan, berusaha menyenangi sesuatu dengan melihat nilai lebih dari suatu usaha. Seperti contoh pasangan di atas, ketika kita dapat melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang positif dan menjadikan hal tersebut kelebihan, kita akan termotivasi untuk berusaha menyenangi hal tersebut.
  3. Belajar meregenerasi apa yang sudah kita perjuangkan kepada generasi selanjutnya. Dalam hal ini untuk menjaga effort kita agar tetap ada, kita harus dapat berbagi kepada orang lain agar apa yang kita perjuangkan bukan hanya kepada diri sendiri, tetapi juga kepada orang lain.
  4. Mempertahankan semangat untuk berjuang. Tentunya agar sukses, kita harus terus maju, maju, dan maju agar apa yang kita inginkan dapat tercapai. Tidak hanya mengandalkan karma tetapi kita juga harus bergerak dan berusaha.

Ketika usaha kita mengalami masalah dan mungkin tidak dihargai, ada satu pepatah yang Bhante Uttamo suka yaitu, “Satu kesenangan dan kebahagiaan bagi saya ketika dapat melakukan sesuatu yang orang lain anggap saya tidak dapat melakukannya.” Tunjukkan bahwa kita mampu dan tidak pantas untuk direndahkan orang lain. Sebisa mungkin terus berusaha untuk tidak menjauhinya apalagi sampai hal tersebut mengganggu masa depan Anda.

*) Penulis adalah aktivis KMB Dharmayana

 

Sumber : http://buddhazine.com

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com