Hari Pemaafan

Mereka lalu meminta pengampunan dari Sang Buddha. "Maafkan kami," Kata mereka.

Buddha mengatakan, "Siapa pun yang mengakui kesalahan mereka, meminta maaf, dan bertekad untuk bertindak menjadi lebih baik kali berikutnya, itu disebut perkembangan'. Begitulah bagaimana kita bertumbuh dalam ajaran yang penuh belas kasih ini. Begitulah bagaimana batin kita bertumbuh ke arah yang penuh kebaikan dan welas asih. Begitulah bagaimana kita bertumbuh sebagai manusia yang penuh dengan rasa kasih sayang.

Demikianlah seharusnya sikap kita. Kita mengakui kesalahan kita atau orang lain, kita memaafkan, lalu bertekad bertindak menjadi lebih baik lagi.

Itulah sebabnya mengapa dalam Buddhisme kita tidak banyak memberikan perhatian terhadap asal muasal semesta. Buddhisme juga tidak memberi banyak perhatian terhadap penghukuman akhir zaman, hari "Penghakiman."

Saya mengatakan ini dalam ceramah beberapa waktu yang lalu "Dalam Buddhisme, tak ada HARI PENGHAKIMAN. Yang ada hanya.....HARI PEMAAFAN." Itu jauh lebih indah bukan? Sebab Hari Penghakiman kedengarannya sangat keras, penuh dengan Penghukuman bagi yang bersalah. Tidak peduli Anda itu baik? Buruk? Padahal, kita ini separuh baik - separuh lagi buruk bukan?

Lalu ingat bagaimana rasanya ketika Anda masih kecil, lalu Anda menunggu rapor kelas pada akhir tahun pelajaran? Bagaimana terkadang Anda merasa sangat gugup dan bertanya-tanya apa yang akan terjadi? Hari penghakiman pada akhir tahun ajaran sekolah kedengarannya sangat mengerikan, meskipun Anda punya prestasi bagus di sekolah itu.

Oleh karena itu jauh lebih indah untuk memiliki Hari Pemaafan, Hari Pengampunan di setiap hari dari pada Hari Penghakiman. Lalu, kapankah hari Pemaafan itu ? Hari Ini ! Hari inilah Hari Pemaafan setiap hari. Sama pula, hari inilah 'HARI CINTA KASIH'. Tak peduli apa pun kesalahan yang telah Anda perbuat, saya akan bisa memaafkan Anda. Pintu hatiku selalu terbuka untukmu....