Sariputta | Berbuat Kebajikan Seperti Orang Yang Bodoh Sariputta

Berbuat Kebajikan Seperti Orang Yang Bodoh

Luangpho Inthawai Santussako

👁 1 View
2019-04-26 16:09:59

 Hari ini adalah hari uposatha, Agar anda sekalian bertekad untuk menjaga sila sendiri, bertekad dengan Vira Cetana. Apabila tidak banyak umat yang datang, juga tidak perlu melakukan permohonan sila. Agar tidak terlalu banyak ritual keagamaan. Ini merupakan kebiasaan dari Khruba Acarn. Saat mengetahui tibanya hari uposatha, bangunlah di pagi hari. Kemudian bertekad untuk menjaga sila atau dapat juga membaca paritta kebaktian pagi secara singkat. Bertekad untuk menjaga pancasila atau atthasila selama hari uposatha untuk satu hari dan satu malam. Selanjutnya berusaha untuk menjaganya. Seperti ini saja sudah merupakan sila, tidak perlu harus melakukan permohonan kepada bhikkhu. Jangan hanya menjaga sila hanya pada saat permohonan sila kepada bhikkhu saja, tidak dapat melakukannya jika tidak dituntun. Kalau Khruba Acarn akan mengatakan, belajar tanpa ada peningkatan. Perlu untuk memiliki perkembangan untuk dapat bertekad seorang diri dengan Vira Cetana.

- Luangpho juga ingin mengumumkan mengenai acara pelimpahan jasa bersama di vihara kita yang akan diadakan bertepatan dengan Hari Magha Puja. Artinya hari uposatha berikutnya adalah hari perayaannya. Dengan perayaan ini bersama-sama menunjukan Kataññu Katavedhita kepada mereka yang telah berjasa kepada kita. Kalau tidak dibuat acara bersama, masing-masing juga akan melakukannya sendiri-sendiri. Yang ada akan menjadi kurang bersemangat, atau dapat juga menjadi lupa untuk melimpahkan jasa kebajikan.

- Seluruh dana yang didanakan pada acara pelimpahan jasa bersama akan langsung dimasukan ke rekening Bank untuk pembangunan Chedi Luangta Maha Bua. Bagi siapa yang belum sempat berdana untuk pembangunan Chedi Luangta, masih ada kesempatan. Bagi yang sudah pernah berdana namun masih ingin berdana lagi, juga dipersilahkan.

- Ada juga orang yang berkata, mengapa Luangpho Int menyampaikan mengenai dana untuk Chedi Luangta tanpa ada akhirnya. Luangpho akan mengatakan untuk datang kemari. Tanyakanlah kepada yayasan yang mengusung pembangunannya, nanti akan dijelaskan rinciannya. Masih kurang berapa lagi, dipersilahkan untuk menutupi seluruh kekurangannya. Memang dana untuk Chedi sudah cukup, namun bagaimana untuk bagian yang lainnya. Untuk jalan, penataan lingkungan sekeliling Chedi, juga tempat parkir. Apabila dilihat secara garis besar, masih belum cukup. Lalu bagaimana kalau nantinya lebih? Juga akan lebih baik, dana yang lebih tersebut dapat disimpan pada yayasan untuk menjaga Chedi atau bagian yang lain nantinya. Kalau menurut Luangpho, lebih baik lebih daripada kurang. Berbeda dengan orang lain yang akan menderita kalau lebih, akan senang jika kurang.

- Jangan sampai terdengar ada yang menderita, menjadi sengsara, atau jatuh susah karena Chedi Luangta. Luangpho tidak ingin mendengar demikian. Dalam berdana juga perlu berpikir, bukannya memberikan semua yang ada hingga diri sendiri tidak memiliki apa-apa. Harus berpikir juga bahwa masih memiliki keluarga yang kebutuhannya harus dipenuhi. Luangpho tidak membutuhkan dana yang demikian. Orang yang berdana seperti orang bodoh, hasilnya orang yang datang memberikan penghormatan pada Chedi kelak juga akan seperti orang bodoh. Dalam berdana juga patut untuk berpikir dengan bijaksana. Harus dapat menyesuaikannya dengan keadaan dari diri sendiri. Namun perlu untuk memberikan bantuan, membantu juga untuk memberikan pemikiran. Semuanya untuk memuja jasa dari Luangta. Bagaimana caranya agar Chedi Luangta terlihat pantas dengan beliau. Setelahnya juga akan menjadi suatu kebanggaan. Bukan kebanggaan bagi beliau, karena beliau telah tidak ada. Kebanggaan bagi seluruh murid-murid Luangta. Dalam membangun Chedi Luangta, jangan sampai menjadi berat hati. Luangpho sendiri juga tidak merasa keberatan. Jangan berpikir kalau Luangpho merasa ini adalah suatu beban. Jika menganggap ini sabagai suatu beban, tentunya merupakan beban bagi murid-murid yang dulunya berada dekat dengan Luangta sewaktu beliau masih ada. Dahulu Luangpho sendiri tidak terlalu dekat dengan dengan Luangta, menjaga jarak, hanya apabila ada kepentingan akan datang menemui beliau.

Anumodana.
Bhante Piter Gunadhammo

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com