Sariputta | BAB I Proses Kematian Sariputta

BAB I Proses Kematian

Bhiksu Dutavira Sthavira

👁 1 View
2018-11-04 12:17:39

Kematian merupakan hal yang tak mungkin dielakkan, bahkan juga bagi para nabi termasuk Pangeran Siddharta Gautama.

Tanggapan terhadap kematian umumnya adalah takut yang berkembang lebih lanjut menjadi tabu untuk dibicarakan, namun kematian adalah nyata dan kita harus mengetahui/ memahaminya sebagai bagian yang tidak terlepas dari hidup ini.

Hakekat kematian adalah terlepasnya indera ke delapan, jati diri kita sendiri (umum dikenal sebagai roh) dari indera-indera lainnya termasuk: mata, telinga, hidung, lidah, badan, pikiran dan hati. Indera-indera ini terdiri dari 4 unsur dasar, yakni: tanah, air, api dan angin. Proses kematian terdiri dari 3 tahapan:

I. Pra pelepasan: saat akhir menjelang ajal/mati.

II. Saat pelepasan roh: tibanya ajal atau terjadinya kematian.

III. Pasca pelepasan: kemana indera ke delapan/ roh (alayavijnana) akan pergi setelah pelepasan.

Mati itu menakutkan karena ada rasa sakit dan derita pada tiga tahap pelepasan tersebut di atas.

1.1. Pra pelepasan:

Derita yang akan dialami pada tahap ini adalah derita yang dialami dari perawatan akhir, misalnya: operasi, amputasi, chemoterapi yang menyebabkan rasa sakit yang luar biasa, sehingga memerlukan morfin untuk menahan rasa sakit.

1.2. Saat pelepasan roh:

Terurainya empat unsur dasar, yaitu: tanah, air, api dan angin.

- Saat unsur tanah terurai akan terasa tertindih oleh beban yang luar biasa beratnya, sehingga sangat sakit dan menderita. Pada saat ini otot orang tersebut terlihat bergetar, tangan dan kakinya menjadi kaku/ kejang.

- Saat unsur air terurai badan medio merasa kedinginan, yang merasuk hingga ke seluruh tubuh, bahkan hingga ke tulang sum-sum, meski ada pemanas ruangan. Wajah terlihat pucat dan napas tersenggal-senggal.

- Saat unsur api terurai badan medio mendadak merasa kepanasan, seperti dibakar atau dipanggang, sehingga tubuh menjadi kaku, wajah merah padam, napas yang dihembuskan lebih banyak daripada yang masuk.

- Saat unsur angin terurai badan medio merasa ditiup angin kencang sampai tubuh hancur lebur, yang akan terasa sangat sakit pada proses penghancuran tubuh.

1.3. Pasca pelepasan roh:

Setelah kematian terjadi, melalui proses kedua, indera ke delapan/ roh masuk ke dalam alam medio, rata-rata 49 hari. Perlu diketahui satu hari di alam medio adalah 3 1/2 hari kehidupan di dunia ini, oleh karena itu sembahyang kematian dilakukan setiap tujuh hari.

Indera ke delapan yang terlepas dari jasad melalui fase pelepasan akan merasa sangat lelah dan tertidur satu hari, yang berarti 3 1/2 hari waktu dunia. Itulah sebabnya orang sering mengatakan roh akan pulang ke rumah setelah 3 hari. Tiba di rumah roh belum yakin kalau dia telah berada dalam alam medio, dia mengira masih hidup, maka dicobalah berkomunikasi dengan para kerabat dan keluarganya, namun setelah mencoba puluhan, bahkan ratusan kali tidak juga berhasil, maka sadarlah dia bahwa sesungguhnya dia telah meninggal dunia.

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com