Sariputta | Album Foto Sariputta

Album Foto

Ajahn Brahmavamso

👁 1 View
2017-09-20 18:28:54

Sungguh menakjubkan bagaimana orang-orang memandang berbagai hal dengan cara yang benar-benar aneh. Saya sering heran mengapa banyak orang tidak bisa melepas berbagai hal. Mengapa kita terus membawa-bawa rasa sakit masa lalu?

Saya mengatakan ini dalam ceramah saya di Singapore, bahwa banyak dari kita yang memiliki album foto, sebab kita selalu memotret. Namun kita tidak pernah mengambil foto peristiwa yang buruk-buruk. Kita lebih sering mengambil foto momen-momen bahagia, misalnya saat menikah, lulus sekolah, atau saat wisuda dan sewaktu pergi berjalan-jalan keliling dunia.

Tapi apakah kita mengambil foto saat perceraian kita? Lalu menaruhnya di rak di atas perapian dan berkata, "Ini saya dan mantan istri saya, sewaktu dikantor pengacara". Coba perhatikan bagaimana kita selalu mengambil foto saat liburan, di Bali atau dimana pun yang Anda tuju saat liburan, tapi kita tidak mengambil foto-foto pada saat seperti ini,"Ini foto saya di dokter gigi, dengan mulut saya terjejal penuh dengan kapas."

Kita mengambil foto saat sedang bertamasya di pantai. Tapi mengapa kita tidak mengambil foto saat sedang berdiri di kamar mayat? Atau, "Ini saya, sedang membawa sampah ke tempat pembuangan." Kita pergi sesekali ke tempat pembuangan sampah, namun saya tidak pernah melihat ada yang berpose di depan tumpukan besar sampah, tersenyum, mengambil foto, lalu menaruhnya di album foto.

Kita selalu mengambil foto hal-hal yang indah bukan? Mengambil kenangan yang indah. Itulah apa yang kita taruh dalam album foto kita. Namun ketika menaruhnya ke dalam album foto yang berada didalam kepala kita, didalam batin kita, di situ kita malah menaruh foto di pembuangan akhir, sampah pikiran kita, saat bercerai, atau segala kenangan buruk dalam hidup kita.

Sungguh mengherankan bagaimana dalam foto, kita hanya memiliki kenangan yang indah dan bahagia, namun dalam album foto yang terletak di antara dua telinga kita, kita hanya menyimpan foto-foto kenangan yang buruk?

Saya sendiri tidak menyimpan foto. Orang-orang memberi saya banyak foto. Saya simpan tidak berapa lama, kemudian saya buang. Sebab mereka adalah beban. Buat apa kita menyimpan foto-foto itu? Bukankah hidup terus saja berubah? Mengapa Anda entah mengapa hanya ingin menangkap momen hidup ini dan membekukannya? Jauh dan jauh lebih baik untuk melepaskan masa lalu dan hanya berada bersama di pusaran perubahan, mengalir bersamanya, bersama dengan aliran itu dari pada berkutat dengan masa lalu. Sebab ketika Anda terus merenungi masa lalu, Anda sesungguhnya tidak benar-benar bebas untuk berada dalam momen ini dan saat kini.

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com