Sariputta | Aku ini Benar atau Salah ya? Sariputta

Aku ini Benar atau Salah ya?

Ajahn Chah

👁 1 View
2017-09-21 22:25:21

Banyak orang mengalami keraguan setelah mengambil sebuah keputusan. Apa yang membuat saya terheran-heran adalah saat sebagian orang mengambil keputusan dengan mantap dan merasa tenteram, namun setelah itu mereka mulai berpikir, “Aku ini benar atau salah ya?”

Ini mengingatkan saya akan kisah yang sangat menarik pada masa awal kehidupan saya sebagai biksu. Ada seorang biksu –ia kini biksu sangat senior di wihara kami – suatu hari jatuh sakit. Saat itu saya adalah biksu yang bertanggung jawab terhadap persediaan barang di wihara. Biksu ini tahu bahwa saya cukup tegas dan ketat. Ia sedang memerlukan obat itu dan ia mengambilnya tanpa memberitahu saya. Pada kemudian hari ia berpikir bahwa ia telah mencuri.

Setelah tiga atau empat hari memikir-mikirkan itu terus, ia dipenuhi dengan begitu banyak penyesalan, sebab mencuri adalah pelanggaran yang bisa membuatnya harus berhenti menjadi biksu. Ia sudah siap mengenakan celana panjang lagi dan kembali ke rumahnya sebab ia pikir ia sudah melanggar peraturan besar.

Ketika ia bertanya kepada Ajahn Chah, Ajahn Chah berkata,”Jika itu salah, kamu pasti sudah tahu saat itu. Kamu tidak apa-apa.” Dan seperti hampir semua yang dikatakan Ajahn Chah, ucapan itu bagaikan ledakan besar yang menggelegar dalam batin!

Kata-kata itu langsung menembus ke inti masalah, sebab pada saat itu terjadi, biksu ini merasa ini adalah hal yang benar untuk dilakukan. Namun setelah itu ia mulai berpikir, bertanya kepada orang lain, dan dari sana mulai jadi ruwet. Dari sanalah, keragu-raguan muncul.

Ketika Anda melihat kembali apa yang Anda lakukan, Anda tak akan pernah bisa melihat sejernih ketika itu terjadi. Itulah sebabnya sangat mudah memasukkan tambah-tambahan ini,”Mungkin aku ini lengah. Mungkin aku memiliki niat buruk.” Namun Ajahn Chah mengatakan,”Tidak kok. Jangan cemaskan masalah seperti itu pada kemudian hari. Pada saat terjadi, itulah waktu yang paling penting! Saat itulah Anda tahu mana yang baik dan yang buruk.”

Terkadang ketika Anda melihat kembali apa yang telah Anda kerjakan, Anda merenung, “Apakah aku melakukan hal yang benar atau salah?” Buang-buang waktu saja melihat balik dengan cari seperti itu. Pada saat itu, Anda pasti sudah mengetahuinya. Bagaimana perasaan Anda setelah melakukannya? Atau tepat satu detik setelahnya, ketika Anda mengatakan kepada pasangan Anda. Bagaimana perasaan Anda pada saat itu? Penilaian saat itu akan menggambarkan dengan lebih akurat kepiawaian atau kelalaian suatu perbuatan.

Jika anda melihat ke belakang, itu hanya akan membuatnya menjadi tambah rumit – ketika Anda menambah-nambahi sesuatu pada kejadian yang telah lewat itu, sehingga Anda tidak akan bisa melihat kebenaran itu lagi.

dikutip dari: kumpulan-cerita-pembuka-pintu-hati oleh Ajahn Brahm

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com