Air dan minyak
Ajahn Chah
👁 1 View2017-12-26 11:38:49
Air berbeda dengan minyak, sama seperti halnya orang pintar berbeda dengan orang bodoh. Sang Buddha hidup dengan pandangan, suara, bebauan, rasa, sensasi indra peraba, dan buah-buah pikiran, tetapi beliau adalah seorang arahat, jadi beliau melihat hal-hal ini “sebagaimana adanya,” itu saja. Beliau terus melepas, beliau melihat kemauan hati sebagaimana adanya
–kemauan hati, itu saja; pikiran sebagaimana adanya
–pikiran, itu saja. Beliau tidak mencampurkan mereka bersama.
Jika kamu bisa berpikir dengan cara ini, jika kamu bisa merasa dengan cara ini, kamu dapat memisahkan hal-hal tersebut. Pikiran dan perasaan di salah sisi, kemauan hati di sisi lainnya, sama seperti air dan minyak dalam botol yang sama tetap terpisah.
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com