Sariputta | Tanya Jawab 90 Sariputta

Tanya Jawab 90

Tanya Jawab 51-100

👁 1 View
2017-09-18 10:54:54

Umat Bertanya :

Vihara sedang mengadakan penggantian Rupang Buddha dengan yang baru, apa yang harus kami lakukan dengan rupang yang lama?

Master Chin Kung Menjawab :

Ini harus melihat terlebih dulu rupang apa yang digunakan, apabila terbuat dari pengecoran logam, maka semakin lama rupang tersebut, nilainya semakin tinggi, telahmenjadi benda bersejarah, saat ini banyak orang yang mengoleksi Rupang Buddha dari masa Dinasti Tang, Song, Ming dan Qing, nilainya sungguh tinggi

Rupang Buddha yang diukir dari tanah liat dan kayu, semakin lama nilainya juga semakin tinggi, apabila ada bagian yang rusak sebaiknya diperbaiki, boleh juga dilapisi dengan emas. Lagipula, Rupang Buddha yang lama, telah memperoleh pemujaan dari banyak orang, telah memberi kesempatan kepada banyak orang untuk menanam akar kebajikan, ini sungguh bernilai sekali.

Rupang Buddha yang dilukis, maka lihatlah asli atau tidak, jika asli maka layak disimpan. Barang-barang lama ini, sampai istana kekaisaran jaman dulu dan museum juga amat suka mengoleksinya, memperlakukannya sebagai benda bernilai sejarah, terutama hasil lukisan orang ternama.

Lain halnya dengan sebagian hasil percetakan, jika sudah terlalu lama digunakan, tentu tidak ada yang berminat mengoleksinya, rupang sedemikian sebaiknya kita bawa ke vihara dan bakar di tungku pembakaran. Atau memasukkan ke dalam sebuah kantong, kemudian menguburnya di tanah lapang atau daerah yang jarang penghuninya, ini adalah cara yang diajarkan leluhur kepada kita. Atau mengikatnya pada sebuah batu besar, menenggelamkannya ke dalam dasar lautan. Ini adalah bentuk penghormatan kita kepadanya.    

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com