Sariputta | Tanya Jawab 57 Sariputta

Tanya Jawab 57

Tanya Jawab 51-100

👁 1 View
2017-09-20 22:07:57

Umat Bertanya :

Saya adalah pihak ketiga di antara sepasang suami istri yang telah menikah secara sah, karena usia muda tidak memahami kebenaran maka banyak melakukan kesalahan. Saya dan dia memiliki dua orang anak, dan justru karena demi anak-anak maka saya meneruskan menjalin hubungan dengannya.

Setelah belajar Ajaran Buddha saya jadi memahami tentang Hukum Karma, saya ingin bertanya bagaimana seharusnya saya melatih diri?

Master Chin Kung Menjawab :

Pintu Dharma Sukhavati dapat membawa serta rintangan karma terlahir ke Alam Sukhavati, yakni kesalahan yang pernah dilakukan sebelumnya, bahkan walaupun pernah melakukan lima perbuatan jahat yang berat dan sepuluh kejahatan, juga dapat terlahir ke Alam Sukhavati, masalahnya apakah anda benar-benar menyesalinya dan bersedia kembali ke jalan yang benar, serta melatih diri sesuai dengan ajaran.

Buddha memberikan perumpamaan pada kita, dosa-dosa kita bagaikan “rumah yang telah gelap selama ribuan tahun”, mengibaratkan karma buruk yang kita perbuat begitu berat, dan melalui kurun waktu yang panjang, tetapi hanya dengan menyalakan sebuah pelita, rumah yang gelap ini langsung menjadi terang.  Perumpamaan ini menjelaskan bahwa asalkan anda jadi tercerahkan, maka rintangan karma langsung lenyap, karena rintangan karma muncul dari hati yang tersesat, begitu tercerahkan maka dapat mengeliminasinya.

Setelah rintangan karma terhapus, apakah karma buruk yang pernah kita lakukan masih ada buah akibatnya atau tidak? Buah akibatnya masih tetap ada, tetapi ketika akibatnya berbuah, anda tidak mempedulikannya lagi, karena anda sudah mengerti. Inilah yang dikatakan oleh pada terdahulu bahwa bukan tidak ada sebab akibat, hutang uang tetap harus dibayar uang, tetapi saya mengetahui dengan jelas bahwa ini hutangku pada masa kehidupan yang lampau, maka pada kehidupan ini tetap harus melunasinya; hutang nyawa dibayar nyawa, di dalam riwayat hidup An Shi-gao ada tertera bahwa dia pernah dua kali harus membayar hutang nyawa di Tiongkok.

Maka itu karma buruk yang pernah dilakukan oleh para Buddha dan Bodhisattva pada masa kelahiranNya yang lampau, akibatnya masih harus diterima. Ini mengajarkan pada kita, jangan menciptakan karma buruk, bila menciptakan karma buruk, setelah mencapai KeBuddhaan masih harus membayar hutang. Tetapi pada saat itu anda sudah mengerti dengan jelas, setelah melunasi hutang, tetap begitu bebas dan leluasa, berkah dan kebijaksanaan tiada batas, berbeda dengan orang awam.

Orang awam jika bertemu dengan musuh dan kerabat masa lampau maka merasa tidak ikhlas dan rela, sehingga harus merasakan banyak penderitaan. Kesimpulannya harus memutuskan kejahatan dan memupuk kebajikan, mengamalkan Ajaran Buddha. Pintu masuk ke Buddha Dharma adalah dengan mengamalkan sepuluh kebajikan.

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com